“Saya bangga Kutim langsung merespon cepat pembentukan PB Porprov dan SK-nya sudah ditandatangani Bupati Ismunandar,” kata Zuhdi.
Merdeka.com, Kutai Timur - Kutai Timur yang memperoleh mandat sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Poprov) VI Kaltim tahun 2018, mendapat perhatian pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim. Buktinya, sehari setelah pelantikan pengurus KONI Kutim, Ketua Umum KONI Kaltim Zuhdi Yahya dan pengurus lainnya langsung berkunjung ke Kutim.
Salah satu tujuan kunjungan Ketua KONI Kaltim ke Kutim ini, untuk melihat secara dekat bagaiman persiapan tuan rumah, sekaligus meninjau venue-venue yang sudah ada. Jika masih ada kekurangan, tentunya secepatnya diperbaiki agar pelaksanaan Porprov tahun depan bisa lebih baik lagi.
Kedatangan Ketua Umum Koni Kaltim Zuhdi Yahya bersama rombongan bidang pembinaan prestasi (Binpres) ke Kutim, diterima Asisten Pemerintahan Umum dan Kesra Mugeni, didampingi Plt Kadispora Didi Herdiansyah, Ketua Umum KONI Kutim Johansyah Ibrahim dan Sekum Ismaun Sirma dan pengurus lainnya.
Pada kesempatan itu, Plt Kadispora Kutim Didi Herdiansyah menyerahkan Surat Keputusan (SK) PB Porprov yang baru saja ditandatangani Bupati Kutim Ismunandar. “Ini langkah cepat yang ditempuh Kutim dalam menghadapi Porprov yang nota bene masih 19 bulan lagi. Waktu tidak terasa, karena persiapan harus tetap berjalan sebagaimana mestinya,” kata Zuhdi Yahya.
Zuhdi, pangilan akrab ketua KONI Kaltim memohon maaf terkait ketidakhadiran dirinya saat pelantikan KONI Kutim dan diwakili Wakil Ketua Umum II Sumarlani. Karena harus menghadiri rapat bersama anggota DPRD Kaltim dalam penetapan bonus medali atlet kontingen Kaltim di PON XIX/2016 lalu.
“Saya bangga Kutim langsung merespon cepat pembentukan PB Porprov. Ada manfaat juga kami datang ke Sangatta ternyata SK sudah mendapatkan lampu hijau dari Bupati. Ini menandakan Dispora dan KONI Kutim sudah bekerja sama dengan baik dalam percepatan perencanaan kerja kegiatan dalam hal kesiapan venue, nomor-nomor kelas tanding cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan, mengadakan Pra Porprov sebagai ajang uji coba atau kesiapan tuan rumah Kutim sebelum menghadapi Porprov,” katanya.
Dijelaskan, setelah ada SK PB Porprov, diharapkan panitia dapat langsung bekerja untuk merumuskan persiapan gelaran pra Porprov. Nantinya akan menyusul pula pembentukan tim keabsahan atlet. Selain itu ada juga dewan hakim yang menjembatani dalam kewenangan permasalahan-permasalahan terakit jalannya pertandingan dan cabor apa-apa saja yang pasti dipertandingkan .
“Saya memberi saran kesepakatan PB Porprov menginventarisir nomor-nomor cabor andalan yang dipertandingkan sesuai dengan kesanggupan keuangan daerah. Kedepan, ini ada kaitannya (untuk) menghasilkan atlet-atlet terbaik Kutim yang masuk dalam kontingen Kaltim menuju Pekan Olahraga Nasional XX/2020 di Papua,” tambahnya.
Ketua Bidang Target Perbakin Kaltim Sarwono Hidayat juga menyumbang saran positif. Yakni usulan agar pihak PB Porprov segera merilis logo Porprov. Sehingga bisa cepat disosialisasikan sebagai identitas pesta olahraga daerah ini, agar gaung Porprov lebih terdengar. Ketua harian Badan Narkotika Kutim (BNK) ini meminta KONI Kutim dan Dispora mempersiapkan bangunan sebagai ruang Sekretariat Porprov.
“Logo ini bisa dilombakan, pasalnya menjadi salah satu poin syarat utama kesiapan event ini dalam bentuk desain menarik. Khusus sekretariat ya harus ada menjadi tempat sarana komunikasi dan koordinasi panitia terkait,” tegasnya.
Plt Kepala Dispora Kutim Didi Herdiasnyah menjelaskan setelah dua bulan dilantik menangani Dispora, dirinya sudah aktif merespons persiapan Kutim sebagai tuan rumah. Mantan Camat Sangatta Utara ini menegaskan SK PB Porprov baru saja diterima dan sudah ditandatangani Bupati Ismunandar. Permasalahan logo sudah diselesaikan melalui mengadakan sayembara atau perlombaan ke masyarakat umum dengan hadiah menarik.
“Syaratnya harus melambangkan icon Kutim yaitu binatang khas seperti burung ataupun singa, jika buaya kurang tepat. Cukup diwakili dua binatang tersebut. Terkait gedung sekretariat, Dispora sudah memilih Gedung Graha Expo Kawasan Bukit Pelangi dilengkapi dengan asrama pendidikan dan pelatihan (Diklat) sudah siap ditempati. Dengan total jumlah ruangan sekitar 120. Lewat motto sukses penyelenggaraan, sukses prestasi dan sukses administrasi, serta sukses usaha kecil dan menengah,” kata Didi.