“Karena mengalami banjir di Desa Long Melan maka banyak jalan yang mengalami kerusakan,” kata Darmansyah.
Merdeka.com, Kutai Timur - Akibat curah hujan yang cukup tinggi di kawasan pedalaman Kutim, mengakibatkan berbagai kerusakan. Salah satunya jalan penghubung antar kecamatan yang sudah diperbaiki beberapa waktu lalu, kembali rusak di sejumlah titik ruas jalan.
Hal tersebut terungkap dalam rapat koordinasi yang dipimpin langsung Bupati Ismunandar yang didampingi Wakil Bupati (Wabup) Kasmidi Bulang serta Sekretaris Kabupaten (Seskab) Irawansyah. Coffe morning yang digelar rutin setiap Senin itu, juga diikuti para Camat se-Kutim, yang berlangsung di ruang Meranti, kantor bupati, Senin (3/7) kemarin.
Jalan-jalan sebagai akses penghubung transportasi darat yang mengalami kerusakan terdapat di beberapa Kecamatan yang ada di Kabupaten Kutim. Antara lain di Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Batu Ampar dan Long Mesangat. Kerusakan ini mengakibatkan terhambatnya aktivitas masyarakat di wilayah itu. Bahkan saking rusaknya, ada warga yang sampai menginap di tengah perjalanan karena kendaraannya amblas terendam lumpur. Keluhan dari warga juga sudah banyak dilaporkan kepada Bupati Kutim.
Untuk menangani persoalan ini Pemkab Kutim bekerjasama dengan stakeholder terus berupaya melakukan perbaikan-perbaikan. Namun belum maksimal karena masih tetap saja ada beberapa titik jalan yang masih mengalami kerusakan. Menjadi kubangan akibatkan faktor cuaca atau alam.
Plt Camat Muara Bengkal Thamrin menjelaskan, dari pertemuan beberapa waktu yang lalu, hasil kesepakatan perbaikan jalan oleh perusahaan sudah berjalan. Namun karena intensitas hujan yang tinggi maka kerusakan di titik-titik jalan yang baru itu tetap terjadi. Namun khusus di daerah log pond dan Beno Baru sudah dihampari batu besar kembali, sehingga sudah dapat dilewati.
“Tinggal (tersisa) di Desa Ngayau yang akan dilakukan perbaikan. Untuk daerah sekitar perusahaan sudah aktif dari kilometer 23 hingga ke Kecamatan Batu Ampar. Sudah nyaman untuk dilalui kendaraan, hanya saja yang di simpang TMMD kearah Batu Balai kami sudah menyurati perusahaan namun belum ada tindakan,” kata Thamrin kepada Bupati Ismunandar selaku pimpinan rapat.
Sedangkan Camat Long Mesangat Darmansyah, melaporkan bahwa saat ini sudah ada tiga perusahaan yang membantu untuk melakukan perbaikan beberapa jalan. Dengan melakukan penimbunan atau pengerasan jalan. Namun dua minggu terakhir di Desa Long Melan terus mengalami banjir, sehingga tumpukan-tumpukan batu ikut tergerus arus banjir.
“Karena mengalami banjir di Desa Long Melan maka banyak jalan yang mengalami kerusakan. Karena jalannya habis tergerus air banjir jadi tumpukan-tumpukan batu tersebut hanyut. Sehingga Desa Melan jalannya kembali mengalami kerusakan,” jelasnya.
Dari seluruh laporan Camat mengenai banyaknya beberapa jalan antar Kecamatan yang selalu mengalami kerusakan, disebabkan karena banjir atau hal lainnya, Bupati Kutim Ismunandar lantas berencana akan mengajukan beberapa anggaran multiyears pembangunan infrastruktur jalan kepada DPRD Kutim.
“Anggaran multiyears yang akan kita usulkan, hal ini terkait persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat sekarang terutama permasalahan jalan di pedalaman. Anggaran yang paling besar adalah untuk Kacamatan Muara Bengkal, perbaikan jalan antara Kecamatan Muara Bengkal ke Muara Ancalong. Selanjutnya Long Mesangat menuju ke Batu Ampar. Jadi derah yang susah, lebih dulu akan kita selesaikan,” ujar Ismu.
Kepada masyarakat yang mengalami kesusahan karena infrastruktur yang rusak, Bupati Kutim berharap dapat bersabar terlebih dulu. Pemerintah tidak akan tutup mata melihat kenyataan tersebut. Sebab semua masih dalam proses dan sementara pemerintah dibantu oleh stakeholder dan telah dilakukan perbaikan untuk pengerasan jalan.
“Ke depannya semua jalan yang ada di daerah-daerah tersebut, terutama yang rawan banjir akan dibuat jalan bermanfaat. Artinya jalan yang bisa digunakan untuk selamanya (berkualitas), meskipun banjir masih dapat dilewati atau dilalui,” jelas Ismunandar.