“Bagi warga yang ingin bepergian, bisa langsung memanfaatkan jasa penerbangan perintis tersebut,” kata Ikhsan.
Merdeka.com, Kutai Timur - Penerbangan perintis yang dijadwalkan sudah siap melayani penumpang pada 10 Oktober 2017 dan sempat tertunda, akhirnya baru bisa terbang perdana pada Senin (16/10) tadi. Awal pekan ini, penerbangan dengan 10 kursi tersebut sudah berlangsung secara rutin dan melayani penumpang Balikpapan-Sangatta pukul 08.55 dan Sangatta-Balikpapan pada pukul 10.25 Wita. Beberapa pejabat Dinas Perhubungan Kutim terlihat ikut dalam penerbangan dari Balikpapan menuju “Kota Tercinta”.
Penerbangan ini dirilis setelah Bupati Kutim Ismunandar melakukan penandatanganan kerjasama mengenai slot penerbangan Bandara Tanjung Bara, Sangatta dengan Kementerian Keuangan (Kemenkue) pada 28 September lalu. Kemudian dilanjutkan penandatanganan MoU antara Pemkab Kutim dengan PT KPC pekan lalu. Penerbangan perintis ini sempat absen selama 8 bulan dan kembali normal mulai pertengahan Oktober ini.
“Bagi warga yang ingin bepergian, bisa langsung memanfaatkan jasa penerbangan perintis tersebut,” kata Kepala Dishub Ikhsanuddin Syerpi didampingi Kabid Hubungan Udara Chaeruddin dan Kepala Seksi Angkutan Keselamatan Penumpang Udara, Mega Pujiyanti.
Tipe pesawat yang digunakan jenis Caravan 298B, nomor 135-049. Mengenai tarif penerbangan dari Sangatta ke Balikpapan dan sebaliknya, menurut Ikhsan, sekitar Rp 350 ribu sekali terbang. Penerbangan melayani empat kali dalam seminggu yaitu Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat di minggu pertama dan keempat Week A. Selain itu ada juga penerbangan setiap hari mulai Senin hingga Jumat minggu kedua dan keempat di Week B.
Dengan hadirnya penerbangan perintis yang melayani rute Sangatta-Balikpapan dan sebaliknya ini akan semakin memudahkan masyarakat yang ingin berpergian ke luar Kutim atau sebaliknya. Selain jalur darat, masyarakat bisa memilih jalur transportasi udara sebagai alternatif perjalanan keluar kota. Lancarnya aktifitas transportasi tentunya juga akan mempercepat perkembangan suatu daerah.