1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Usai menggali kedalaman 60 meter, warga muara Bengalon bisa menikmati air bersih

“Pemenuhan air bersih di desa dilaksanakan secara bertahap, jadi mohon kesabaran bagi warga yang belum menikmati air besih," kata Ismunandar.

Bupati H Ismunandar mencoba membuka kran air bersih di desa Muara Bengalon yang baru saja diresmikannya, sehingga kebutuhan air bersih warga tak lagi mengalami kesulitan. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Senin, 20 November 2017 08:08

Merdeka.com, Kutai Timur - Akhir pekan lalu Bupati Ismunandar melakukan kunjungan kerja ke Desa Muara Bengalon, Kecamatan Bengalon. Di desa tersebut Ismunandar meresmikan alat penjernih air  yang menggunakan Alokasi Dana Desa (ADD) dan juga ada bantuan dari perusahaan setempat melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR).

Untuk mendapatkan kualitas air yang bersih masyarakat harus menggali sumber air sampai kedalaman 60 meter. Air yang dihasilkan 1,5 liter per detik. Proyek air bersih ini dikerjakan selama satu bulan dan bisa dimanfaatkan bagi 50 kepala keluarga yang berada di RT 03 Desa Muara Bengalon dan sekitarnya.  

Bupati Kutim Ismunandar mengungkapkan program utama pasangan Ismu-KB salah satu di antaranya adalah penyediaan sarana air bersih untuk warga. "Ini adalah salah satu program prioritas agar masyarakat di seluruh Kutim dapat menikmati air bersih. Pemenuhan air bersih di desa ini akan dilaksanakan secara bertahap, jadi mohon kesabaran bagi warga yang belum menikmati air besih," jelas Ismu, panggilan akrab mantan Seskab Kutim ini.

Kepala Desa Muara Bengalon, Uskar menjelaskan di sini ada 12 RT dan 3 Dusun dengan 600 Kepala Keluarga (KK), memiliki dua gedung sarana pendidikan setingkat SD. Semoga dengan adanya fasilitas air bersih ini bisa membantu masyarakat terutama dari sesi kesehatan dan juga kebersihan rumah dan lingkungan.

“Terima kasih atas bantuan Pemkab Kutim dan stakeholder semoga hal serupa dapat diikuti yang lain mengingat anggaran di desa juga terbatas,” ungkap Uskar.  

Tanjit warga RT 03 Desa Muara Bengalon mengungkapkan sebelum ada sarana air bersih ini sering menggunakan air sungai muara untuk keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK). Sementara air untuk konsumsi menggunakan air hujan dan sesekali membeli dari penjual air keliling.

“Walaupun air tanah ini belum terlalu baik kualitasnya, namun lebih baik dari air sungai yang sudah biasa digunakan oleh warga. Adanya air bersih ini juga meringankan beban ekonomi masyarakat yang harus rela membayar mahal untuk mengkonsumsi air bersih dari pedagang air keliling. Jadi sekarang warga bisa terbantu,” ungkap Tanjit.


(AJ/AJ)
  1. Infrastruktur
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA