1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Tahun 2019, Pemkab targetkan 60 persen warga Kutim terlayani air bersih

“Guna memenuhi target tersebut, Pemkab Kutim dan PDAM terus mempersiapkan infrastruktur atau fasilitas lain,” kaa Ismunandar.

Bupati Kutim Ismunandar ketika meninjau mesin pompa air PDAM di kecamatan Muara Bengkal usai diresmikan beberapa waktu lalu. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Rabu, 20 Desember 2017 11:16

Merdeka.com, Kutai Timur - Bupati Kutim Ismunandar mentargetan, sekitar 60 persen warganya akan terlayani kebutuhan air bersih pada tahun 2019 mendatang. Pelayanan air bersih ini akan dilakukan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tuah Benua.

“Guna memenuhi target tersebut, Pemkab Kutim dan PDAM terus mempersiapkan berbagai hal. Antara lain infrastruktur atau fasilitas lain yang mampu menunjang target tersebut,” kata orang nomor satu di Kutim ini.

Ismu menjelaskan, beberapa Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) tengah dibangun. Salah satunya di kecamatan yang belum terjangkau fasilitas pelayanan air bersih. Tahun depan proses pembangunan pipa induk dari IPA Maloy di Kecamatan Kaliorang ke Sangkulirang segera dibangun. Sehingga warga Sangkulirang yang selama ini hanya bergantung pada air hujan atau sumur, dapat segera menikmati air bersih.

"Jika Sangkulirang sudah terlayani air bersih, otomatis cakupan pelayanan meningkat. Karena, daerah itu saja yang memang belum ada layanan air bersihnya," tambah mantan Seskab Kutim ini.

Ditanya untuk wilayah kecamatan yang belum mendapatkan fasilitas layanan air bersih, pemerintah pusat melalui program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) mulai tahun depan juga akan mulai berjalan. Total ada 20 desa di Kutim yang akan mendapatkan program bantuan pusat tersebut.

"Kami yakin target itu bisa terealisasi untuk warga bisa menikmati air bersih lebih banyak lagi," kata Ismunandar.

Dari data PDAM Tirta Tuah Benua, jumlah cakupan sambungan rumah sampai bulan September 2017 sebanyak 22.215 sambungan atau persentase cakupan wilayah teknis sebesar 55,71 persen. Untuk Kecamatan Sangatta Utara dengan 13.713 sambungan rumah atau 71,65 persen sedangkan Kecamatan Sangatta Selatan baru 31,84 persen atau 1.400 sambungan.



(AJ/AJ)
  1. Infrastruktur
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA