1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

RSB Asy-Syifa Sangatta, raih predikat terbaik ketiga se-Kaltim

“Sejumlah program kesehatan yang turut menunjang RSB Asy-Syifa mendapat predikat juara 3 tingkat Provinsi Kalimantan Timur,” kata Irawati.

RSB Asy-syfa yang memperoleh penghargaan predikat ketiga se-Kaltim, menjadi kebangaan warga kota Sangatta dan Kutim umumnya. ©2016 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Sabtu, 19 November 2016 08:12

Merdeka.com, Kutai Timur - Rumah Sakit Bersalin (RSB) Asy-Syifa, memiliki spesifik tersendiri dibanding rumah sakit lainnya di Kutai Timur. Selain khusus melayani persalinan atau melahirkan, rumah sakit ini juga memberikan pelayanan spesifik menyangkut anan dan ibu yang baru melahirkan.

Tak heran, jika RSB Asy-Syifa memperoleh predikat terbaik ketiga se-Kalimantan Timur saat lomba tingkat provinsi. Rumah sakit ini meraih dua penghargaan sekaligus, yakni juara di bidang promosi kesehatan reproduksi dan rumah sakit sayang ibu.

“Raihan prestasi tersebut bukan tanpa alasan. Tentunya terdapat sejumlah program kesehatan yang turut menunjang RSB Asy-Syifa mendapat predikat juara 3 tingkat Provinsi Kalimantan Timur dalam Lomba Promosi Kesehatan Reproduksi Rumah Sakit Tipe D dan Pelaksana Terbaik tingkat Kabupaten Kutim dalam Lomba Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB),” kata Bidan Irawati Konselor Asi di RSB Asy-Syifa.

Dia menjelaskan, ada sejumlah pelayanan yang tersedia di RSB Asy-Syifa untuk kesehatan reproduksi, seperti vasektomi dan tubektomi. Hal-hal yang menjadi penilaian juri antara lain pelaksanaan program pemberian ASI (air susu ibu) pada 1000 hari pertama kehidupan. Mengapa hal itu menjadi penting? Karena hal tersebut sangat besar pengaruhnya pada tumbuh kembang bayi atau anak. Selanjutnya, kata Irawati, ibu hamil juga diberi penyuluhan tentang IMD (inisiasi menyusui dini). Segera setelah lahir, bayi ditaruh pada ibunya agar mengikuti reflek menyusu secara berkelanjutan. Kemudian pemberian ASI ekslusif dan rawat gabung. Yakni setelah bersalin, ibu dan bayi menjadi satu ruangan dengan tujuan mengoptimalkan ibu dalam menyusui, sesegera dan sesering mungkin.

Selanjutnya yang kedua adalah tersedianya kader kelompok pendukung ASI. Yaitu pasien lepas dari rumah sakit tetap dipantau di masing-masing wilayah melalui kader pendukung ASI. Setiap tiga bulan kader ASI memberikan laporan, sehingga begitu ada keluhan bisa ditangani sejak dini oleh kader dan apabila tidak bisa maka akan dirujuk.

“Di RSB Asy-Syifa ini juga memiliki dua konselor ASI bersertifikat. Jadi setiap ada kesulitan menyusui bisa segera ditanggani," ungkapnya.

Ia melanjutkan, di RSB Asy-Syifa yang beralamatkan di Jalan Yos Sudarso II ini menyediakan pula program layanan steril yang berfungsi menghambat proses kehamilan baik untuk pria maupun wanita dengan berbagai pilihan. Seperti jangka pendek dengan jenis hormonal, jenis alat. Ada yang alami, dipilih, disesuaikan dengan kondisi pasien. Seperti ibu menyusui, usia reproduksi dan lainnya.

Ditambahkannya, untuk program sayang ibu dan bayi, RSB Asy-Syifa memiliki komitmen memberikan ASI kepada anak sampai dengan umur 2 tahun. Didukung kader kelompok pendukung ASI, tergabung dalam Posyandu yang memiliki konselor ASI.

(AJ/AJ)
  1. Kesehatan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA