1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Pemkab dan Polri tandatangani MoU, bupati berharap banyak siswa jadi polisi

“Jangan sampai fisiknya bagus, nilai dan prestasi sekolahnya baik namun karena kecakapannya tidak maksimal tidak lolos,” kata Ismunandar.

Bupati Ismunandar menandatangani MoU disaksikan Kapolres Kutim Rino Eko, Kadis Pendidikan Akhmadi Baharuddin, Seskab Irawansyah dan sejumlah pejabat lainnya. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Rabu, 18 Oktober 2017 16:37

Merdeka.com, Kutai Timur - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kini memberikan porsi lebih kepada masyarakat daerah untuk menjadi polisi. Bahkan pihak Polri akan melakukan penelusuran pembinaan dan pelatihan bagi pelajar berprestasi sebagai pedoman dalam rekrutmen anggota Polri tahun 2018 mendatang.

Guna menindaklanjuti hal itu, Rabu (18/10) tadi, Pemkab Kutim melakukan pendantanganan Memori of Understanding dengan Polres Kutim. Bupati Kutim Ismunandar mewakili Pemkab dan Kapolres Kutim AKBP Rino Eko Putro menandatangani MoU di ruang kerja bupati.

Penandatanganan MoU itu, disaksikan Seskab Kutim Irawansyah, Kadis Pendidikan Akhmadi Baharuddin, sejumlah perwira Polres Kutim, Asisten Pemkesra Mugeni, Kabag Hukum Waluyo dan sejumlah pejabat lingkup Pemkab Kutim lainnya.

MoU itu berisi tentang penelusuran dan pembinaan siswa berprestasi dalam penerimaan calon anggota Polisi Republik Indonesia (Polri) berdasarkan Nomor : B/MOU-2496/X/2017 dan Nomor 420/29/MoU/HK/X/2017. MoU ini bertujuan menetapkan langkah awal dalam penelusuran pembinaan dan pelatihan bagi siswa Kutim berprestasi, sebagai dasar dan pedoman dalam rekruitmen anggota Polri 2018.

Pada kesempatan itu, Bupati Kutim Ismunandar mengatakan program ini sangat baik juga memberikan kesempatan bagi para siswa yang berprestasi di sekolah guna menjaga kemampuan akademik dan fisik sehingga hasil tes nantinya bisa maksimal saat pelaksanaan.  

“Jangan sampai fisiknya bagus, tingginya cukup, nilai dan prestasi sekolahnya baik namun karena kecakapannya tidak maksimal tidak lolos kan sangat disayangkan. Oleh karena itu sejak dini setiap siswa dapat mempersiapkan diri tentu bagi yang berminat,” kata Ismunandar.

Ismu menambahakan, di Kutim ada 18 Kecamatan selanjutnya di tiap kecamatan ada pos polisi. Kamtibmas dan Polsek yang lebih mudah serta praktis dalam mempersiapkan dan melakukan pemantauan karena sejak dini kesepakatan (MoU) telah disepakati.

“Pemkab Kutim menginginkan yang mendaftar sebanyak-banyaknya agar yang terjaring dalam proses rekrutmen ini yang terbaik dan unggul,” harap Ismu.

Kapolres Kutim AKBP Rino Eko Putro mengatakan kerjasama sebagai pedoman untuk menelusuri, pembinaan dan pelatihan di bidang akademik, olahraga dan agama siswa berprestasi dalam penerimaan Polri. Pihaknya juga berharap bisa menjaring SDM Polri yang unggul dan kompetitif dengan prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis (BETAH) guna mewujudkan rekruitmen "clean and clear".

“Ini membuktikan adanya keinginan yang kuat dari Polres Kutim untuk melaksanakan rekrutmen dengan prinsip BETAH dalam mewujudkan proses rekrutmen clear and Clear,” jelas Rino.

Ia menambahkan, pelaksanaan ini harus disiapkan jauh sebelumnya untuk mendata siswa Kutim yang berminat menjadi anggota polri. Minimal kelas dua SMA sudah bisa terpantau oleh pihak Polri yang ada di 18 Kecamatan.

“Prosedur penerimaan anggota Polri di Kutim tentu mengacu pada Standart Operational Procedur(SOP) perekrutan oleh Markas Besar (Mabes) Polri di antaranya fisik, tinggi badan serta intelegensia,” ujar Rino Eko.

Pemantauan dimulai sejak penandatangan MoU namun penerimaan anggota Polri baru dilakukan Februari 2018 ditambah masa seleksi 7 sampai 8 bulan. Tetapi prosedur tetap mengacu pada Mabes Polri.

(AJ/AJ)
  1. Pemerintahan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA