“Kondisi sanitasi di Kutim belum maksimal, melalui CSS ini, kita banyak mendengar informasi bagaimana program sanitasi yang baik,” kata Kasmidi.
Merdeka.com, Kutai Timur - Wakil Bupati (Wabup) Kasmidi Bulang yang menghadiri acara City Sanitation Summit (CSS) XVII dan Munas III Asosiasi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) di Makasar, berjanji setelah kembali ke Kutim akan memprogramkan pembenahan sanitasi. Terutama di wilayah perkotaan.
Seperti diketahui, Kota Makassar menjadi tuan rumah penyelenggaraan City Sanitation Summit (CSS) XVII dan Munas III AKKOPSI yang digelar selama 3 hari yakni dari tanggal 12 sampai 14 Desember 2017 lalu.
Kegiatan yang menghadirkan semua bupati dan walikota se-Indonesia disambut oleh Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto dan dibuka oleh Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo.
Tujuan kegiatan ini ialah untuk membangun komitmen pengurangan “stunting”(masalah kurang gizi kronis) dalam rangka pengentasan kemiskinan dengan membangun kolaborasi dan konsolidasi sumber daya pembangunan sanitasi dan air minum.
Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menyediakan forum pertukaran pengalaman pencapaian universal access dari berbagai kabupaten dan kota peduli pada pembangunan sanitasi. Tujuan lainnya sebagai upaya advokasi, promosi, dan kampanye pembangunan sanitasi.
Menurut Wabup Kasmidi, kegiatan ini sangatlah penting bagi pembangunan sanitasi di Kutim. Dirinya mengakui kondisi sanitasi di Kutim masih belum maksimal. Untuk itu, ke depan, Pemkab Kutim akan terus berusaha memaksimalkannya lagi.
“Kondisi sanitasi di Kutim memang belum maksimal, tetapi melalui CSS ini, kita banyak mendengar informasi bagaimana program sanitasi yang baik. Kegiatan ini sebagai langkah awal. Paling tidak ketersediaan dana dulu, yang pastinya ke depan Pemkab Kutim akan mengalokasikan anggaran yang cukup untuk sanitasi, paling tidak daerah perkotaan dulu,” ujar Kasmidi.
Sebagai usaha memaksimalkan program sanitasi tersebut, Kasmidi akan mengintruksikan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dengan dinas terkait lainnya untuk melakukan studi tiru kepada daerah yang telah berhasil dalam program sanitasi lingkungan.
“Dari pada kita menerka-nerka atau meraba raba, lebih baik langsung studi tiru ke daerah yang sudah berhasil dengan kondisi yang hampir mirip dengan Kutim,” kata Kasmidi.
Sebelumnya Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh AKKOPSI dengan tujuan untuk memberikan kenyamanan bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Dalam rangka pemenuhan target Akses Universal Sanitasi dan Penurunan Prevalensi Stunting pada tahun 2019, serta untuk mendorong peningkatan kualitas hidup seluruh warga negara Indonesia.
“Dengan sanitasi yang bersih maka saya yakin masyarakat pun akan menjadi nyaman. Pemenuhan sanitasi ini adalah hal yang sangat penting dan wajiblah Pemerintah hadir untuk memenuhi kebutuhan sanitasi masyarakat. Itu bisa terwujud dengan visi dan misi yang kuat serta komitmen bupati dan wali kota dalam membangun sanitasi di daerahnya masing–masing,” ungkapnya.
Dalam acara tersebut digelar pula talkshow mengenai sanitasi, berbagai narasumber dihadirkan mulai dari BAPPENAS, KemenPU PR, Kementerian Kesehatan dan bupati/walikota.
Kegiatan ini dihadiri juga Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri RI, Diah Indrajati, Direktur Perkotaan, Perumahan dan Permukiman BAPPENAS, Tri Dewi Virgiyanti, Wali Kota Balikpapan yang juga Ketua AKKOPSI HM Rizal Efendi, Direktur Pengembangan Pengelolaan Lingkungan Pemukiman Kementerian PUPR Dodi Krispatmadi, dan Tim Manager Urban Sanitation Development Program (USDP).