1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Launching Kutim Green, merubah sampah menjadi emas

“Semua pihak harus mendukung terlebih Dinas Lingkungan Hidup dan UPT Kebersihan," kata Ismunandar.

Bupati Kutim Ismunandar menandatangani berita acara launching Kutim Green disaksikan Wabup Kasmidi Bulang dan unsur bank sampah yang akan menampung sampah masyarakat untuk dijadikan emas. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Jum'at, 04 Agustus 2017 13:53

Merdeka.com, Kutai Timur - Guna menjaga lingkungan bersih dan pola hidup sehat, Pemerintah Kutai Timur (Pemkab) Kutim melakukan launching Kutim Green. Acara yang digagas Bank Sampah Kutim ini, untuk memotivasi masyarakat agar tidak sembarangan membuang sampah.

Ini sebagai salah satu upaya gerakan cinta lingkungan dari masyarakat. Diharapkan, masyarakat tak lagi membuang sampah seenaknya, namun bisa didaur ulang, bahkan bisa dijadikan emas.

"Program ini harus disebar luaskan dan pemerintah menyabut baik. Semua pihak harus mendukung terlebih Dinas Lingkungan Hidup dan UPT Kebersihan," kata Bupati Ismunandar ketika melakukan launching Kutim Green belum lama ini.

Dijelaskan, Kutim Green atau merupakan progam “merubah sampah menjadi emas” kerjasama antara Pemkab Kutim, bank sampah serta Pegadaian. Ismunandar mengapresiasi program Kutim Green atau program bank sampah ini. Ke depan dia meminta segala kegiatan menyangkut program harus terus disosialiasikan sehingga semua pihak terus mendukung.

Ismu berharap melalui berbagai program pelestarian lingkungan, masyarakat semakin memperhatikan kebersihan. Tak hanya mempedulikan sampah plastik yang bernilai ekonomi, namun juga memberdayakan sampah jenis lain agar berdaya guna dan tidak dibiarkan berserakan.

"Jangan mentang-mentang sampah lain tidak berharga lalu dieker-eker (dihambur-hamburkan) begitu saja. Tetap harus dijaga kebersihannya," pinta Ismunandar.

Melalui program Kutim Green ini, sampah jadi memiliki nilai ekonomi. Lewat bank sampah, botol plastik, kertas, dan kardus bisa menjadi emas. Harga jual sampah plastik sekitar Rp 500 hingga Rp 1.000 per kilogram.

Setiap transaksi oleh nasabah bank sampah, akan tercatat di buku tabungan. Lantas uangnya dapat dikonversi menjadi emas oleh pihak Pegadaian. Program ini sangat transparan, karena Bank Sampah Kutim juga mencantumkan nomor handphone aktif yang bisa dihubungi untuk informasi lebih lanjut. Yakni  081285403757 yang tak lain adalah nomor handphone Ketua Tim Pembina Bank Sampah Kutim Heni Afriani.

Ketua Tim Pembina Bank Sampah Kutim Heni Afriani sebelumnya menjelaskan, program ini bertujuan memotifasi masyarakat untuk terlibat dalam pengelolaan sampah. Sekaligus membantu perekonomian keluarga. Bahkan lewat kerjasama dengan pegadaian uang tersebut dapat ditukar menjadi emas.

"Uang hasil penjualan sampah bisa dikonversi menjadi emas," katanya menegaskan.

Dalam laporannya dia menyebut bahwa unit atau nasabah bank sampah sudah mulai tumbuh dari sekolah hingga kantor. Kini setidaknya sudah 46 unit bank sampah tercipta hingga di rumah sakit. Peluncuran Kutim Green ini juga dirangkai penyerahan emas dan buku tabungan kepada nasabah bank sampah Rumah Sakit Medika Sangatta (SOHC) oleh Bupati Ismunandar. Kemudian penyerahan piagam secara simbolis kepada tim bank sampah aktif. Yakni bank sampah unit SD 001 Sangatta Utara, RS Medika Sangatta dan Perkantoran Swakelola Bukit Pelangi Sangatta.

(AJ/AJ)
  1. Lingkungan Hidup
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA