"Setelah ditelaah sungai ini punya keunikan tersendiri yang memang harus dikembangkan, karena layak menjadi venue olahraga," kata Irwan.
Merdeka.com, Kutai Timur - Potensi sumber daya alam yang ada di Kutim banyak yang tersimpan dan belum dilihat bayak orang. Salah satunya arena arug jeram yang cukup potensial yang ada di kawasan Sungai Rantau Pulung.
Setelah disurvey beberapa kali dan proses panjang, sungai tersebut bakal dijadikan lokasi pertandingan olahraga arung jeram pada saar Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) tahun 2018 mendatang. Sayang, akses infrastruktur jalan belum memadai dan cukup sulit.
Selain itu, kawasan itu termasuk dalam area hutan dan masih wilayah Taman Nasional Kutai (TNK) serta konsesi PT Kaltim Prima Coal (KPC). Lokasinya berjarak 200 meter dari jalan poros utama Sangatta-Rantau Pulung.
Setelah melihat lokasi, Ketua Harian FAJI Kutim Irwan Ramelan mengatakan untuk menuju ke arena arung jeram harus melalui medan berat. Jika hujan jalannya cukup licin, lantaran masih berupa tanah. Belum lagi rimbunnya rerumputan juga sedikit merepotkan. Namun hal ini tidak menjadi kendala berarti. “Yang jelas Sungai di Rantau Pulung layak dijadikan tempat berlatih sekaligus lomba pertandingan arung jeram,” tandas Irwan.
Dijelaskan, sebelumnya ada pilihan di Kecamatan Karangan namun akses menuju area pedalaman Kutim tersebut dinilai terlalu jauh. Pihaknya sudah dilakukan survey ke lokasi selama tiga kali bersama tim internal FAJI Kaltim. Mulai dari tim internal, dari tim pengurus dan wasit.
Kesimpulannya, Sungai Rantau Pulung sangat cocok untuk lokasi pertandingan arung jeram. Mulai Pra Porprov dan Porprov tahun depan. Dia mengira kawasan itu hanya cocok untuk wisata petualangan arung jeram, akhirnya setelah ditelaah sungai ini punya keunikan tersendiri yang memang harus dikembangkan, karena layak menjadi venue olahraga.
Saat pemaparan di Rakerda FAJI yang dihadiri langsung oleh Bupati Ismunandar didampingi Ketua FAJI Kaltim Veridiana Huraq Wang, Kadispora Kutim Syahril, Budi Irawan perwakilan KONI Kaltim Bidang Organisasi, undangan dari PT KPC dan TNK, Irwan meminta permohonan langsung kesediaan bupati bersama para mitra stakeholder membantu memberikan akses jalan masuk ke venue arung jeram. Hal ini dimaksudkan agar bisa dilalui kendaraan roda empat seperti mobil yang nantinya untuk mengangkat perahu karet.
“Kalau (perahu karet) digotong beramai-ramai cukup menyulitkan karena jalan masuknya cukup jauh. Jika dibuat jalan khusus masuk buat mobil memudahkan memasukkan perahu ke area venue. Ini juga turut mendukung geliat adventure di alam bebas,” tambah Irwan.
Menanggapi hal itu, Bupati Ismunandar menegaskan siap mengakomodir permintaan FAJI karena ini menjadi kebanggaan aset destinasi Kutim. Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Kutim menjamin apapun itu untuk nama Kutim dirinya siap. Bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan PT KPC membuat jalan masuk ke area venue.
“Venue di Sungai Rantau Pulung, saya apresiasi tinggi. Demi mengembangkan minat arung jeram sekaligus mengharumkan pariwisata Kutim. Menyambut Porprov 2018, saya harap sudah dipersiapkan semuanya dengan perencanaan matang. Ini bisa menjadi tempat menggelar lomba standar internasional juga, jika dikelola dengan baik,” jelas Ismu.
Mantan Sekretaris Kabupaten (Seskab) Kutim ini mengimbau agar masyarakat jangan takut bertandang ke Kutim karena adanya habitat buaya di Sungai Sangatta. Sebab dari laporan panitia, Sungai Rantau Pulung steril dari hewan buas tersebut, dan dinilai aman karena sudah di lakukan cek dan ricek dan dibagi per zona. Buaya hanya menempati area tertentu di aliran Sungai Sangatta yang lain.
“Ada rencana Pemkab Kutim membuat penangkaran buaya sebagai wahana rekreasi, masih dalam tahapan penyusunan. Intinya saya berpesan venue arung jeram ini juga turut mengkampanyekan aksi kebersihan sungai,” tutupnya.