“Karena hanya untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Kutim, semua peserta kita tampung dan akhirnya menjadi 52 regu,” kata Dwi Susilanto.
Merdeka.com, Kutai Timur - Suasana di halaman kantor bupati, Jumat (21/10) pagi tidak seperti biasanya. Ratusan pegawai mengenakan pakain baju olahraga dan berbeda-beda corak antara satu kelompok dengan yang lain. Hal itu yang membedakan antara instansi satu dengan lainnya, lantaran mereka akan ikut lomba kasti.
Peserta yang semula diperkirakan hanya 30 regu, membludak menjadi 53 regu. Hingga kemarin, saat technical meeting, pesertanya bertambah banyak. “Karena ini hanya untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kutim ke-17, semua peserta kita tampung dan akhirnya menjadi 53 regu,” kata kepala Dinas Olahraga Pemuda dan Pariwisata (Disporapar) Kutim Dwi Susilanto Gamawan melaporkan kepada bupati Ismunandar dan Wabup Kasmidi Bulang sebelum pembukaan.
Menurut Anto, panggilan akrab Kadisporapar Kutim ini, untuk memperlancar lomba tersebut panitia merekrut guru olahraga agar semua ketentuan olahraga kasti bisa dilaksanakan, meski tidak begitu ketat. Yang lebih rame, peserta lomba kasti ini khusus untuk perempuan, sedangkan yang laki-laki hanya sebagai supporter saja.
Sedangkan Bupati Kutim Ismunandar saat membuka resmi lomba kasti tersebut mengatakan, lomba kasti ini tentunya kembali mengenang masa sekolah dulu. Melihat antusiasme peserta cukup banyak, diharapkan tahun depan bisa digelar lagi untuk kemeriahaan hari ulang tahun kabupaten Kutai Timur.
“Marilah kita mengenang masa sekolah di SMP dan SMA dulu, yang sering ikut lomba kasti tentu bisa ingat cara memukulnya. Ini hanya untuk memeriahkan hari ulang tahun Kutai Timur, sehingga kita harus enjoy dan bahagia,” kata Ismunandar.
Hadir pada acara pembukaan tersebut Wakil Bupati Kasmidi Bulang dan istri Tirah Satriani, Sekda Kutim Irawansyah, Asisten Pemerintahan Umum Syafruddin Syam, sejumlah kepala SKPD dan pejabat lingkup Pemkab Kutim serta undangan lainnya.
Sebelum lomba kasti dimulai, Bupati dan Wabup mengajak seluruh peserta dna undangan untuk menari genre. Dengan musik yang khas, duet pemimpin Kutim itu berbaur dengan seluruh peserta berjoget bersama dengan peserta lomba kasti dan dipandu sejumlah instruktur senam.
Ketika lomba kasti digelar, untuk pertandingan perdana tim Dishubkominfo menjajal dengan tim PLTR. Sedangkan di lapangan satunya antara TP PKK Kutim melawan tim KM 1 Sangatta Selatan. Pertandingan berlangsung seru, lantaran hampir semua peserta sudah lupa dengan aturan mainnya. Kendati demikian, tim juri dari guru olahraga memberikan bimbingan sebelum lomba dimulai.
Suporter masing-masing tim yang berada di pinggir jalan cukup heboh, memberikan semangat dan yel-yel tim yang sedang bermain di tengah lapangan. Tim Dishubkominfo mampu mengalahkan tim PLTR dengan skor 14 – 11.
“Meski baru latihan sehari sebelumnya dan belum mengetahui benar aturan mainnya, bersyukur kami bisa menang,” kara Desy, salah seorang pemain Dishubkominfo.
Sampai berita ini ditulis, pertandingan masih terus berlangsung di halaman kantor bupati. Sehingga belum diketahui tim mana yang dinyatakan sebagai pemenang oleh panitia pelaksana lomba.
Lomba kasti yang sedianya digelar dengan waktu sekitar 45 menit sekali main, karena pesertanya membludak mencapai 53 regu, sehingga waktu permainan dikurangi hanya sekitar 25 menit saja. Mengingat waktunya terbatas, diharapkan seluruh tim bermain dengan maksimal untuk menjadi yang terbaik dalam lomba kasti tahun 2016 ini. Hadiah bagi pemenang lomba akan diserahkan bersamaan dengan lomba yang lain pada 30 Oktober mendatang.