1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

2018, Kutim kembali isyaratkan kencangkan ikat pinggang

“Kita harus menghemat penggunaan anggaran agar seefisien mungkin bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat,” kata Ismunandar.

Bupati Kutim Ismunandar didampingi Wabup Kasmidi Bulang dan Seskab ketika memimpin coffe morning atau rapat koordinasi diikuti kepala SKPD. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Senin, 09 Oktober 2017 15:32

Merdeka.com, Kutai Timur - Gelombang devisit sepertinya masih melanda di Kutim tahu 2018 mendatang. Isyarat itu disampaikan Bupati Kutim Ismunandar, ketika memimpin coffe morning atau rapat koordinasi yang dikuti kepala SKPD, Senin (9/12) di ruang Meranti, kantor Bupati.

Pada kesempatan itu, bupati didampingi Wabup Kasmidi Bulang dan Seskab Irawansyah. Rapat itu diikuti seluruh Kepala Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) lingkup Pemkab Kutim dan sejumlah pejabat lainnya.

“Diperkirakan dana kita akan berkurang lagi sekitar Rp 300 miliar pada tahun 2018 mendatang. Untuk itu, kita harus menghemat penggunaan anggaran agar seefisien mungkin bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat,” kata orang nomor satu Kutim ini.

Pengurangan alokasi dana tersebut diinformasikan pemerintah pusat, dengan alasan royalty batubara dan migas berkurang. Sehingga dana bagi hasil ke daerah juga berkurang, sehingga Kutim sebagai daerah penghasil batubara dan migas terkena imbasnya juga.

Guna mencari solusi agar program pembangunan tetap berjalan, mantan Seskab ini meminta kepada seluruh SKPD untuk lebih kreatif dan inovatif dalam penggunaan anggaran dan menjalankan program kerjanya ke depan.

Agar kondisi ekonomi tetap baik, satu-satunya jalan akan melakukan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kepada semua SKPD yang memiliki potensi PAD, hendaknya digarap dengan baik, sehingga bias menopang program pembangunan di masa mendatang.

Selain itu, Ismunandar meminta kepada sekuruh SKPD untuk melakukan lobi ke pusat memanfaatkan Dana Alokasi Khusus (DAK). Sebab, pemerintah pusat memberikan sinyal bahwa DAK justru lebih besar, meski dana bagi hasil berkurang.

“Perlu memperketat ikat pinggang tetap pada program prioritas kita selesaikan yaitu seperti listrik, air, infratstruktur, dan ekonomi masyarakat,” tambahnya.

Ismu menambahkan hingga kini Pemkab Kutim ingin menyelesaikan program kerja yang tertunda. Pihaknya meminta seluruh PNS harus tetap rajin masuk kerja, sebab jika masuk insentif bakal dipotong.

“Meski anggaran berkurang, saya minta pegawai jangan malas-malasan masuk kerja. Sebab insentif diberikan bagai pegawai agar tingkat kehadirannya lebih baik. Jika kehadirannya bekurang, insentif juga dikurangi,” kata Ismunandar.


(AJ/AJ)
  1. Pemerintahan
  2. Ekonomi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA