“Olahraga tradisional berarti kita turut melestarikan budaya, sebagai sebuah tradisi serta kearifan lokal yang kita miliki,” sebut Ismunandar.
Merdeka.com, Kutai Timur - Di kawasan Folder jalan Ilham Maulana, Sabtu (15/10) kemarin masih ramai dikunjungi masyarakat. Selain melihat final lomba perahu naga, di tempat yang sama juga digelar lomba olahraga tradisional.
Bupati Ismunandar dan Wakil Bupati (Wabup) Kasmidi Bulang juga turut meramaikan lomba olahraga tradisional tersebut. Duet pemimpin itu ikut menyumpit, sebagai tanda dimulainya lomba olahraga tradisional, agar jenis olahraga ini tidak punah dan tetap lestari.
Salah satu tujuan digelarnya lomba olahraga tradisional ini, selain juga untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Kutai Timur tahun 2016 ini. Sumpitan pertama oleh Bupati Kutim Ismunandar dan Wabup Kasmidi Bulang, Serta Kasdim 0909 Sangatta Mayor Inf Syawaluddin menandai dimulakannya lomba tradisional kali ini. Selain menyumpit, juga ada lomba gasing dan panjat pinang.
Lomba sumpit menjadi olahraga yang paling banyak pesertanya yakni mencapai 70 orang. Sementara untuk lomba adu gasing diikuti 40 orang. Lomba sumpit dan gasing yang diperuntukkan untuk umum ini dilaksanakan sejak pukul 10.00 wita, sementara untuk panjat pinang baru dimulai pada sore hari. Dengan hadiah menarik mulai dari sepeda hingga peralatan elektronik rumah tangga. Dua batang pinang didirikan untuk menarik perhatian peserta dan masyarakat.
Sebelum seluruh lomba dimulai, Bupati, Wabup serta pejabat Kutim lainnya lebih dulu mencoba sensasi kedua olahraga ini. Walaupun tidak terbiasa menyumpit, namun beberapa anak sumpit pejabat Kutim ini mampu mengenai titik sasaran yang baik.
Selesai menyumpit, Bupati, Wabup dan pejabat lainnya lantas mencoba untuk adu gasing di arena lainnya. Di sini Bupati dan Wabup sedikit harus mencoba beberapa kali. Karena ternyata, bermain gasing tak semudah yang dibayangkan. Namun dari beberapa kali percobaan, gasing para pemimpin Kutim inipun sukses berputar dengan sempurna. Dari pelaksanaan olahraga tradisional ini, Bupati berharap HUT Kutim semakin meriah.
“Yang tak kalah penting yakni dengan dilaksanakannya olahraga tradisional berarti kita turut melestarikan budaya yang diwariskan oleh nenek moyang kita sebagai sebuah tradisi serta kearifan lokal yang kita miliki,” sebut Ismu yang melanjutkan kegiatannya hari itu dengan menonton final lomba dayung perahu naga di tempat yang sama.
Para juara lomba sumpit kali ini yakni juara 1 Ruslan dengan skor 323 dari Sangatta, juara 2 Saputra Haka dengan skor 322 dari Bontang, juara 3 Dodi dengan skor 301 dari Bengalon dan juara 4 Sahli dengan skor 298 dari Disporapar.
Sementara untuk lomba gasing juara 1 Saiful dari Bengalon, Iswan dari Sekretariat DPRD Kutim, Ondoh dari Bengalon dan Dodi juga dari Bengalon. Kepada para pemenang ini diberikan tropi dan uang pembinaan dari panitia.