“Festival band ini dilaksanakan selama dua hari, sejak tanggal 13 sampai 14 Oktober 2016,” kata Joni.
Merdeka.com, Kutai Timur - Suasana di arena expo yang berlokasi di Gedung Graha Expo Center Kamis (13/10) malam tampak berbeda dari biasanya. Ribuan masyarakat tumplek di sana. Selain melihat pameran, malam itu juga ada lomba atau festival band se-Kutim di halaman parkir, sehingga menambak meriah suasana mala itu.
Festival band ini juga rangkaian peringatan HUT ke-17 Kutai Timur, sekaligus memberikan hiburan kepada masyarakat. Selain festival band, dalam gedung juga ada lomba seni dan budaya yang memperoleh perhatian penonton.
Festival band kali ini dibuka oleh Wakil Bupati Kasmidi Bulang mewakili Bupati. Festival dimulai sejak pukul 20.00 wita hingga pukul 23.30 wita. Kegiatan dimaksud diikuti oleh sembilan peserta dari berbagai profesi. Mulai dari pelajar, mahasiswa, umum, bahkan ada dari kepolisian. Ribuan penonton tampak hadir memadati area depan panggung untuk menyaksikan kebolehan dan kepiawaian bermain music dari seluruh peserta.
Wabup berharap dengan lahirnya banyak band di Kutim bisa menjadi profesi sekaligus sumber pendapatan bagi pemainnya serta hiburan bagi masyarakat. Satu hal lagi, ke depan tentunya apabila ada kelompok masyarakat, pemerintah maupun perusahaan yang memang ingin mengontrak band-band yang ada untuk mengisi panggung hiburan akan semakin mudah.
Labih jauh Wabup menjelaskan bahwa seluruh rangkain HUT ke-17 Kutim kali ini, walaupun banyak kegiatan namun tidak menghambur-hamburkan uang rakyat seperti ramai diberitakan sebelumnya. Sebab, katanya pihak panitia selalu berpikir efisiensi dari anggaran yang ada.
“Karena kita tahu bahwa kabupaten ini, di era pertama kami memimpin ada pemangkasan anggaran secara nasional. Tentunya juga berdampak pada Kabupaten kita. Tapi jangan takut bapak dan ibu, acara ini kami kemas dan kita buat se-efisien mungkin. Banyak (dukungan) dari pihak lain, jadi Insyaallah APBD kita digunakan dengan sewajarnya,” jelas Wabup.
Selanjutnya atas nama Pemkab Kutim, Kasmidi mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah mendukung terlaksananya seluruh rangkaian HUT ke 17 Kutim. Mulai dari masyarakat hingga perusahaan-perusahaan yang telah membantu pemerintah untuk membuat hiburan rakyat. Sehingga masyarakat bisa menikmati acara-acara yang disuguhkan.
Lalu Joni Aswadi selaku Ketua Panitia Festival Band se-Kutim menambahkan, awalnya lomba ini diikuti 10 peserta, namun satu peserta tidak sehingga dinyatakan diskualifikasi. Masing-masing peserta akan menampilkan dua lagu. Satu lagu wajib dari Band Jamrud dengan judul “Selamat Ulang Tahun” dan satu lagu pilihan.
“Festival band ini dilaksanakan selama dua hari, sejak tanggal 13 sampai 14 Oktober 2016. Kita harapkan festival ini juga menghibur masyarakat dan pengunjung expo,” jelasnya.
Panitia menghadirkan dewan juri yang cukup professional, yakni Ahmad Rifani. Juri yang pernah bermain gitar lomba fokal group se Kutim, pemain gitar demo truk terbaik di Tenggarong, sebagai pemain keyboard demo truk terbaik di Tenggarong, The best keyboard festival band Untag Samarinda se-Kaltim, pencipta lagu pengiring lagu artis-artis dangdut professional. Juri kedua adalah Ewin yang merupakan The best Drumer Rock se Indonesia versi rock selebor tahun 2014 di Jakarta dan juga the best drum sebanyak 54 kali pada setiap event se Indonesia. Sedangkan juri ketiga Nur Jayanti, vokalis yang sudah melanglang buana di Kota Sangatta dan sekitarnya.
"Penilaian sendiri berdasarkan interpretasi dan juga komposisi lagu. Dimana harmonisasi kemudian aransemen, ada juga kesesuaian musik dan juga lagu tempo serta ketepatan waktu juga durasi. Dari sembilan peserta diambil lima untuk masuk ke final dan kemudian dipilih juga the best vokal, gitar, ras, kiboard, drum, serta the best perfomer," jelas Joni.