1. KUTAI TIMUR
  2. PROFIL

Tak mesti berdarah-darah, Pemuda harus miliki jiwa interprenuer

“Jika kita lihat, Kutim sangat terbuka untuk pemuda. Dan, kita sangat beruntung memiliki potensi pemuda,” katanya.

Bakri Hadi yang saat ini menjadi sekretaris KNPI, juga menjabat sebagai Ketua PAN dan sukses menggeluti bidang usahanya. ©2016 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Kamis, 03 November 2016 10:20

Merdeka.com, Kutai Timur - Di era modern seperti saat ini, berjuang mengisi pembangunan tidak harus “berdarah-darah” layaknya memperebutkan kemerdekaan Republik Indonesia di masa lampau. Namun bisa dengan memberi ide dan gagasan yang konstruktif demi kemajuan daerah. Hal tersebut menjadi satu hal yang diyakini Bakri Hadi, seorang tokoh pemuda yang perannya semakin menonjol di Kabupaten Kutim beberapa tahun belakangan ini.

Putra kelahiran Sanga-Sanga, 4 November 1982 yang merupakan putra ke lima dari delapan bersaudara dari pasangan Baharrudin dan Siti Fauziah ini sekarang aktif di berbagai bidang dan organisasi. Tidak hanya kepemudaan tetapi juga organisasi sosial serta partai politik.

Bakri aat ini masih aktif sebagai Sekretaris DPD KNPI Kutim mulai bekerja tahun 2000 di sebuah perusahaan kontraktor pertambangan. Kemudian ia memutuskan berhenti bekerja dan memilih menempuh perkuliahan di Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Kutim tahun 2001. Di internal kampus jabatan tertinggi yang dipegang adalah Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Stiper Kutim, Pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Teknik Pertanian. Bisa dibilang momen tersebut menjadi awal dirinya memberikan peranan pada masyarakat.

Selepas dari dunia kampus, bapak dari Nur Azizah Mahdiyyah Hadi dan Mayrietha Mahdiyyah Hadi ini kemudian bergabung bekerja dengan sebuah radio milik perusahaan pertambangan di Sangatta, tahun 2005 silam. Lagi-lagi dia memilih berhenti tahun 2014 untuk fokus di dunia bisnis. Posisi terakhir saat bekerja yakni menjadi Manager Radio GWP (Gema Wana Prima).

Sebelumnya sejak masih di SDN 008 dan SMPN 1 Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara, Bakri Hadi sudah terlibat aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler di sekolah. Kebiasaan aktif di kegiatan ekstrakulikuler itu dilanjutkannya saat menempuh pendidikan SLTA di SMU Singa Geweh Sangatta Selatan dan lulus tahun 1999.

Pria yang hobi membaca buku dan traveling ini  kemudian melanjutkan pendidikan strata 1 di universitas 17 Agustus 1945 Samarinda masuk pada tahun 2012 lulus tahun 2015. Kini dia melanjutkan pendidikan Pasca Sarjana (strata 2/S2) Fakultas Sosial Politik Universitas Mulawarman (Unmul) sampai sekarang.

Suami dari Rita Andriana Sp ini, bersama kawan kawannya sanggup mengangkat DPD KNPI Kutim menjadi salah satu organisasi pemuda yang cukup diperhitungan di Kutim. Di DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kutim, Bakri yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Sekretaris DPD, saat Musda IV lalu, sukses terpilih secara aklamasi oleh lima formatur yang ditunjuk oleh DPW PAN Kutim dan saat ini menjabat sebagai Ketua DPD PAN Kutai Timur.

Dari semua peran dan jabatan yang diembannya, Bakri memiliki visi misi yang positif untuk membangun daerah ini melalui peran pemuda. Dia menyebut, dalam pembangunan peran pemuda sangat dibutuhkan, terlebih untuk membangun Kabupaten Kutim yang sangat luas ini. Beruntung tambahnya, Kutim memiliki Bupati Ismunandar, Wabup Kasmidi Bulang serta Ketua DPRD Kutim Mahyunadi yang masih muda dan selalu tampil energik turun ke lapangan.

“Hal ini menjadi motivasi bagi kami para pemuda untuk berbuat lebih demi memajukan daerah ini ke depan. Sehingga generasi muda termotivasi untuk berbuat yang terbaik bagi pembangunan Kutim ke depan,” sebut Bakri.

Menurut dia mengurus Kutim diperlukan energi yang besar. Untuk itulah dibutuhkan tenaga dan pikiran anak-anak muda yang energik. Sebab biasanya para pemuda selalu berpikir “out of the book” atau cara berpikirnya di luar kebiasaan. Karena potensi besarnya, pembangunan di Kutim harus dilakukan di luar kebiasaan melalui sejumlah terobosan positif dari kolaborasi pemikiran senior dan para pemuda dengan peran strategisnya. Sehingga dapat menciptakan karya besar dan monumental. Pemuda harus berani tampil dan memberikan ide serta gagasan hingga tampil pada jabatan strategis. Para senior generasi terdahulu harus memberikan ruang pada kaum muda untuk bisa lebih berekspresi.

“Jika kita lihat, Kabupaten Kutim sangat terbuka dengan hal tersebut. Artinya Kutim sangat beruntung memiliki potensi pemuda,” katanya.

Agar potensi pemuda lebih maksimal, Bakri mengatakan pemerintah harus memberikan perhatian terhadap pemuda. Caranya bisa saja dengan memberikan beasiswa sesuai ketentuan kepada pemuda yang ingin menimba ilmu di luar daerah. Namun nantinya ditarik kembali untuk mengabdi dan membangun Kutim. Promosi yang dilakukan para pemuda di luar daerah menjadi keuntungan tersendiri bagi Kutim. Selain itu Bakri juga berpikir sebaiknya pemerintah tidak lagi bergantung pada pertambangan batu bara, karena potensi lain seperti kekayaan alam dan pariwisata maupun sektor bahari bisa menjadi nilai lebih bagi Kutim untuk bisa berkembang.

Sedikit membagi tips, Bakri mengajak para pemuda untuk merubah pola pikir dalam meniti karir. Yakni, tidak terjebak setelah lulus sekolah langsung bekerja. Karena menurutnya yang potensial sebagai wujud pengembangan sumber daya manusia adalah begitu lulus sekolah melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi yakni S1 dan S2. Berikutnya menyusun strategi untuk menjadi pengusaha atau entrepreneur. Dengan menjadi pengusaha, artinya pemuda bisa juga menciptakan lapangan pekerjaan dan membantu pemerintah dalam memerangi kemiskinan. Sambil terus berorganisasi agar terhindar dari pergaulan negatif. Terus menjalani proses kaderisasi sebagai seorang pemimpin dengan kematangan emosional dan spiritual.

“Para senior pasti akan pensiun, untuk itu diperlukan upaya regenerasi yang mampu melahirkan pemuda sebagai pemimpin baru,” ujar Bakri.

Tidak hanya itu. Pemuda yang fresh graduate atau baru lulus sekolah juga dapat dimanfaatkan sebagai pekerja di tingkat desa. Sehingga implementasi alokasi dana untuk desa sebesar Rp 2 miliar sampai Rp 5 miliar dapat tertib administrasi dan terhindar dari praktik penyelewengan.

Bakri juga menyampaikan ide lain untuk memajukan Kutim yang baru genap 17 tahun 12 Oktober 2016 lalu. Yakni dengan terus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk mendukung pembangunan. Berikutnya membangun smart city, sebagai bentuk peningkatan pelayanan publik dan menopang kemajuan teknologi, untuk mendukung akselerasi pembangunan SDM di masyarakat.

(AJ/AJ)
  1. Profil
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA