“Kami tengah mempromosikan hasil kerajinan batik dan kuliner khas Kutim dan potensi Pariwisata,” kata bunda Encek.
Merdeka.com, Kutai Timur - Masyarakat Kutai Timur kini semakin mengenal sosok Hj Encek UR Firgasih. Selain menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kutim, istri bupati Ismunandar ini, juga menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kutim dan sejumlah organisasi lainnya.
Menjelang pergantian tahun 2017 lalu, media ini sempat melakukan wawancara ringan dengan Encek UR Firgasih yang juga Ketua Umum DPC PPP Kutai Timur ini. Banyak hal yang dipikirkan wanita yang suka mengenakan hijab warna hijau ini.
Hj Encek yang akrab disapa ‘bunda’ ini, menjelaskan kiprahnya selaku wakil rakyat, istri bupati dan sejumlah ketua organisasi yang dipimpinnya sekarang ini. Tak heran, jika banyak waktu yang tersita untuk di luar rumah, bertemu dengan konstituen dan masyarakat di Kutai Timur.
Bagaimana pandangannya selama setahun ke depan program pembangunan Kutai Timur, bunda Encek menjelaskan secara garis besar. Termasuk sejumlah program yang tertunda tahun sebelumnya bakal terus dilanjutkan ke depannya.
“Saya ini memajukan berbagai organisai yang saya pimpin. Seperti meberdayakan kaum perempuan di Kutim, melakukan bimbingan dan pembinaan pada kader Tim Penggerak PKK Kabupaten Kutai Timur. Berikutnya terus menghidupkan aktivitas majelis talim se-Kutim dan menggerakan kegiatan PAUD (Pendidikan Anak Usai Dini),” ujar wanita yang murah senyum ini.
Setelah suami tercintanya, Ismunandar, terpilih menjadi Bupati Kutim, Hj Encek Firgasih banyak memperoleh gelar dan fungsional organisasi dipimpinnya. Hal ini berakibat kesibukannya makin bertambah. Tidak hanya di kursi legislative, namun juga sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Kutim, Bunda PAUD. Selain itu juga Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) perlu memperoleh perhatian. Pihaknya akan memajukan sekaligus mensosialisasikan hasil kerajinan keraifan lokal.
“Kami tengah mempromosikan hasil kerajinan batik dan kuliner khas Kutim. Bekerjasama dengan Disperindag termasuk juga potensi Pariwisata,” imbuhnya.
Dipercaya memegang jabatan ketua di beberapa organisasi tidak membuatnya mudah menyerah. Dia mengatakan selagi masih mampu, maka tugas dan tanggung jawab akan diselesaikan sebaik mungkin serta professional. Sebab, katanya, pekerjaan merupakan bagian dari ibadah. Selain itu Bunda Firga turut andil dalam mengharmonisasikan serta mensukseskan berbagai program kerja bersama suami. Agar roda pemerintahan dapat berjalan lancar dan baik.
“Dari hasil turunnya saya beserta bapak bupati ke masyarakat, langsung banyak masyarakat menginginkan desa mereka dapat diakomodir dengan sarana jalan memadai. Ketersediaan akan kebutuhan listrik dan air bersih 24 jam, pendidikan, keterbatasan lapangan pekerjaan yang berdampak pada kemiskinan, mendorong sektor pertanian, perikanan, keluatan, perkebunan agar dapat berkembang dan masuk ke dalam pangsa pasar industri. Walau ditengah kondisi anggaran daerah yang defisit,” imbuh Firga yang gemar mengenakan hijab dan berkostum muslimah warna hijau tersebut.
Firga menegaskan bahwa ia beserta Bupati Ismunandar berjanji akan memperjuangkan secara bertahap aspirasi yang menjadi kebutuhan mendasar bagi masyarakat di Kutim. Usulan masyarakat akan menjadi skala prioritas, terutama menyangkut pembangunan tingkat desa yang mendukung kemajuan Kutim. Selain itu dirinya bertekad akan menjadikan Kutim beriman bersih dari maksiat, miras, perjudian dan narkoba. Yakin terus melakukan manuver gerakan melalui siar agama bersama para tokoh agama dan alim ulama. Senantiasa bersama menjaga memelihara kondusivitas sehingga semuanya dapat berjalan lancar dan aman. Terakhir Firga mengajak pasangan suami istri (pasutri) di Kutim agar tetap mencintai keluarga, memberikan pendidikan yang terbaik bagi putra-putrinya.