“Rencananya akan dijadikan pintu gerbang dan Rumah Adat Kutai, guna mendorong sektor wisata,” tegas Wabup Kasmidi.
Merdeka.com, Kutai Timur - Rapat koordinasi (Rakor) rutin yang digelar setiap Senin pagi dengan coffe morning, selalu membahas berbagai persoalan yang muncul dipermukaan, guna mencari solusi terbaiknya. Pada Senin (3/4/2017) lalu, Wakil Bupati (Wabup) Kasmidi Bulang memimpin pertemuan itu, meminta kepada seluruh aparatur untuk mempersiapkan program yang sudah ada.
Pada kesempatan itu, Wabup meminta promosi pariwisata terus digencarkan. Salah satunya adalah bagaimana persiapan ekspedisi II yang akan menyusuri Hutan Lindung Wehea di kecamatan Muara Wahau. Hal itu dimaksudkan, untuk mempromosikan pariwisata Kutim ke dunia luar, sehingga Kutim semakin dikenal lagi. Pihaknya berharap, dengan promosi pariwisata ke depan bisa mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kutim.
Mantan anggota DPRD Kutim ini juga meminta aparat terkait, seperti Satpol PP, diminta untuk membersihkan areal yang diindikasi esek-esek. Hal ini sangat penting karena memiliki citra yang kurang baik terhadap Kutai Timur.
Dalam rapat dimaksud, Wabup menanyakan kepada para camat terkait kesiapan pelaksanaan beberapa program yang akan digelar dalam waktu dekat, meliputi peresmian kampung KB, program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Termasuk pula menanyakan program penambahan tenaga dokter umum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga, yang idealnya harus memiliki 12 dokter. Namun pada kenyataannya di rumah sakit tersebut hanya memiliki 6 tenaga dokter umum.
Menanggapi pertanyaan orang nomor dua di Pemkab Kutim itu, semua camat terkait pelaksanaan kegiatan mengaku persiapan sudah dilakukan maksimal. Semua sudah terjadwal di Subbag Protokol Bagian Humas. Tinggal pematangan persiapan menjelang hari pelaksanaan.
Selanjutnya Kasmidi memerintahkan kepada aparatur terkait, seperti unsur Polisi Pamong Praja (PP) bekerjasama dengan jajaran TNI-Polri dan pihak Penyidik Kejaksaan Negeri Sangatta untuk melakukkan penertiban area sekitar Patung Burung Sangatta Utara yang disinyalir sebagai arena maksiat berkedok kafe.
Untuk masalah terakhir ini, ditanggapi langsung oleh Asisten Pemerintahan Umum dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Kabupaten Mugeni selaku Ketua Koordinator Penertiban. Dia menegaskan bahwa pihaknya siap menurunkan kekuatan penuh.
“Mendukung jalannya penertiban nantinya, terkait berbagai jenis kafe apakah itu berbau esek-esek, dengan tegas akan kita tertibkan. Tanpa mengenal kompromi lagi. Karena sebelumnya sudah dilakukan sosialisasi secara berkelanjutan,” tegasnya.
Melanjutkan arahannya, Wabup Kasmidi Bulang menyebut, terkait ganti rugi bagi pemanfaatan lahan di sekitar Patung Burung, ditegaskan tidak ada. Karena lahan tersebut masuk di kawasan Taman Nasional Kutai (TNK).
“Nantinya apabila lokasi sudah bersih, rencananya akan dijadikan pintu gerbang dan Rumah Adat Kutai. Hal tersebut guna mendorong sektor wisata di daerah ini,” tegas Wabup Kasmidi.
Wabup mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk memajukan serta mempromosikan hasil kerajinan lokal untuk mendukung sektor pariwisata. Sehingga pendapatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat lebih terdongkrak. Disamping itu, Kasmidi juga meminta laporan para camat terkait berbagai progress kegiatan pembangunan infrastuktur fisik, terutama penyelesaian pembayaran piutang kegiatan.