“Dengan melakukan inventarisir kita akan lebih mudah menata dan membangun menurut skala prioritas,” kata Susilanto.
Merdeka.com, Kutai Timur - Guna melakukan promosi pariwisata di daerah ini, Dinas Pariwisata (Dispar) Kutim terus melakukan pembenahan. Salah satunya melakukan penataan dan pembenahan serta penyusunan potensi wisata yang tersebar di seluruh Kutai Timur (Kutim).
“Langkah ini sebagai wujud untuk memajukan destinasi wisata di Kutim agar lebih maju lagi di masa mendatang. Dengan melakukan inventarisir kita akan lebih mudah menata dan membangun menurut skala prioritas,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kutim Dwi Susilanto Gamawan.
Dijelaskan, untuk melakukan pendataan dan inventarisasi ini, pihaknya menjalin kerjasama dengan aparatur kecamatan dan desa. Sebab, mereka lebih mengetahui potensi obyek wisata yang ada di desanya masing-masing.
Dengan melibatkan aparatur desa dan kecamatan, diharapkan pengelolaan obyek wisata nanti juga seperti itu. Sehingga desa dan kecamatan memiiki peran yang besar dalam memajukan obyek wisata di daerahnya masing-masing.
"Kita sudah minta camat dan kepala desa untuk mendata semua potensi-potensi wisata yang ada di daerahnya masing-masing. Kita ingin melihat semua potensi-potensi yang ada di daerah," kata mantan Kadis Pendidikan Kutim ini.
Salah satunya adalah penataan obyek wisata kawasan karst. Potensi wisata yang sudah terkenal sampai ke mancanera ini, memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan terus hingga berhasil. Sebab, informasi mengenai keberadaan pegunungan karst yang ada di Kutim telah menyebar ke seluruh nusantara, bahkan ke luar negeri.
Dijelaskan, dengan adanya pemetaan seperti itu, keberadaan gua karst tetap terjaga, tidak sembarangan masuk. Pihaknya tidak ingin ada kerusakan-kerusakan pada situs-situs sejarah ini, sehingga harus tetap dijaga dan dilestarikan dengan baik. Jika ada pengunjung yang masuk harus diarahkan dengan baik jangan sampai merusak situs yang ada di dalam goa.
Setelah dilakukan pemetaan itu, pihaknya berencana membuat pagar pembatas pada gambar tapak tangan yang terdapat di sejumlah gua karst. Hal ini guna mengantisipasi agar tidak terjadi kerusakan apabila disentuh atau dipegang pengunjung.
"Termasuk pembuatan gazebo, toilet dan sarana air bersih, agar pengunjung yang datang ke sana bisa menjaga kebersihan. Kita akan usulkan alokasi anggarannya bisa masuk tahun depan,” kata Dwi Susilanto.
Dijelaskan, di antara sekian banyak gua karst yang ada, Gua Tewet di Kecamatan Bengalon dinilai memiliki potensi yang cepat untuk dipasarkan. Selain dekat jangkauannya dari kota Sangatta, juga mudah dan cepat untuk diakses.