“Kita juga bisa menikmati suara satwa orangutan dan segarnya udara hutan TNK. Lokasi ini layak jadi wisata sekaligus olahraga,” kata Syahril.
Merdeka.com, Kutai Timur - Lokasi arung jeram di Sungai Rantau Pulung yang telah disurvai dan dinyatakan layak sebagai arena pertandingan cabang olahraga arung jeram pada Proprov tahun 2018, dilakukan ujicoba bersama. Setelah menyelesaikan Rapat Kerja Daerah (Rakerda0, keesokan harinya langsung uji adrenalin di arena arung jeram Rantau Pulung.
Pengurus Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kutim, Samarinda, Bontang, Mahakam Ulu (Mahulu), Kutai Kartanegara (Kukar), Berau dan Penajam Paser Utara (PPU), turut serta melakukan peninjauan ke lapangan, sekaligus uji adrenalin. Untuk menuju ke lokasi, perlu perjalanan darat sekitar 30 menit dari kota.
Uniknya, sebelum memasuki area hilir sungai, panitia pelaksana harus menggotong dua perahu karet berwarna biru memasuki area semak belukar dan jalan tanah sepanjang 200 meter.
Agenda peninjauan ini memantau spot pertandingan Pra Porprov yang direncanakan diselenggarakan pada 3 Oktober mendatang. Untuk itu perencanaan matang dilakukan oleh tim FAJI Kaltim. Mulai dari jajaran pengurus, wasit dan melibatkan beberapa mitra stakeholder di ataranya PT Kaltim Prima Coal dan Balai Taman Nasional Kutai (TNK).
Bupati Ismunandar yang sedianya ingin dan tertarik berkunjung melihat spot arung jeram ini, namun berhalangan hadir. Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Kutim itu kemudian mengutus Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Syahril didampingi Sekretaris Umum FAJI Kaltim Mizwan dan Ketua Harian FAJI Kutim Irwan Ramelan menuju ke lokasi.
Sekitar pukul 15.00 Wita, Kadispora Syahril bersiap merasakan sensasi jeram dengan menaiki perahu karet berisi 7 orang. Saat melintas di titik riam pertama, pria berkumis itu terlihat menikmati olahraga adrenaline tersebut. Ditemui selepas mencoba area jeram, dirinya mengungkapkan merasa terkejut Sangatta punya potensi jeram yang tak kalah dengan daerah lain. Contohnya saja saat dia menikmati wisata di Pengalengan Jawa Barat, yang mempunyai luasan sungai hanya 3 meter terlihat sempit. Berbeda dengan Sungai Sangatta yang memiliki luas selebar kurang lebih sekitar 20 meter.
“Saya juga baru tahu lokasi ini, spot ini jauh lebih bagus saat saya menikmati wisata jeram di Pengalengan. Tentunya ini menjadi modal berharga bagi Kutim selaku tuan rumah Porprov tahun depan di cabor arung jeram. Tempat ini menyimpan banyak potensi. Tidak hanya riamnya, namun kita bisa menikmati suara satwa orangutan dan tentunya segarnya udara hutan TNK. Ini layak jadi wisata sekaligus olahraga,” kata mantan Sekretaris Kesbangpol Kutim ini.
Syahril menambahkan sudah diberikan amanah oleh Bupati bahwa selain masuk dalam kepanitiaan PB Porprov, juga diminta memaksimalkan rencana akses masuk ke venue. Yakni membuka badan jalan dengan agregat dan cor. Untuk membahas hal itu, nantinya PB Porprov siap berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan PT KPC.
“Kami siap mengakomodasi usulan ini untuk memudahkan seluruh ofisial, atlet, dan penonton masuk. Tentunya juga lebih memaksimalkan kinerja, jika infrastruktur lebih dimaksimalkan juga. Seperti membuat pondok atau tenda sebagai kesekretariatan pengelola pertandingan,” tambah Syahril.
Sekum FAJI Kaltim Miswan mengatakan sejauh ini catatan timnya, spot di Sangatta ini sudah layak dijadikan lokasi pertandingan mulai dari nomor sprint, head to head, slalom, dan down river race. Sebab, sungai yang membelah hutan TNK dan wilayah konsesi PT KPC ini menyimpan sejuta pesona alam. Yaitu mempunyai 13 titik riam (jeram) di sepanjang 7 kilometer. Di antaranya 7 riam ini memiliki grade 3 dengan manuver cukup menantang.
“Kami dari FAJI sudah merekomendasikan Sungai Sangatta dan dipastikan menjadi spot andalan arung jeram Pra Porprov dan Porprov tahun depan. Setelah menerima laporan tim internal FAJI. Saya berterima kasih kepada Bupati Ismunandar pada saat menghadiri Rakerda mendukung kegiatan jeram di Kutim. Beliau berpesan terus geliatkan jeram di Sangatta, tidak hanya di olahraga namun juga kembangkan sisi wisatanya,” kata Mizwan.