“Seluruh pengurus cabor mendampingi tim dari provinsi melihat venue terkait kondisi terkini,” kata Sarwono.
Merdeka.com, Kutai Timur - Guna mengetahui venue atau lokasi tempat bertanding masing-masing cabang olahraga, bakal ditentukan Rabu (18/10) hari ini. Sebab Technical Delegate (TD) dari Samarinda bersama Pengurus Provinsi tiap Cabor bakal melakukan peninjauan ke lapangan.
Salah satu tujuannya untuk menentukan apakah venue yang ditetapkan layak untuk bertanding atau tidak di Kutim. Jika belum atau tak layak, ada kemungkinan dialihkan ke daerah lain, seperti Bontang, Samarinda atau lainnya yang memiliki sarana dan prasarana dan layak untuk bertanding serta memenuhi standar.
Kedatangan tim TD itu bakal dipandu pengurus KONI, Pencabor di Kutim serta Panitia Porprov itu sendiri. Yang jelas, dari 53 cabang olahraga yang akan dipertandingan tahun 2018 tersebut, akan ditinjau kelayakannya oleh tim TD yang memiliki kewenangan menentukan layak atau tidaknya venue yang akan digunakan nantinya.
Sebelum tim TD datang ke Kutim, Panitia Besar (PB) Porprov, Koni Kutim, Dispora menggelar rapat yang diikuti semua pengurus cabang olahraga pada Senin (16/10) lalu, untuk mempersiapkan hal tersebut. Pertemuan itu dipimpin Wakil Ketua PB Porprov Harpandi, didampingi Ketua Bidang Pertandingan Sarwono Hidayat, Ketua KONI Kutim Johansyah Ibrahim, Kadispora Syahrir dan pengurus PB Porprov, coordinator upacara dan pemberian penghargaan mayor Inf Syawaluddin dan lainnya.
Harpandi meminta seluruh cabor mempersiapkan diri ketika tim TD sudah melihat area venue. TC yang datang terdiri dari enam orang pengawas dan penilai. Seluruh Pengcab wajib menjawab rinci ketika ditanya kesiapan venue, yakni layak atau tidak untuk digunakan dalam pertandingan berikut alat-alat pendukung lainnya.
“Seluruh pengurus cabor mendampingi tim dari provinsi melihat venue terkait kondisi terkini. Sarana dan prasarana, apa sudah maksimal untuk penyelenggaraan pertandingan. Jika sudah siap katakan dengan data pendukung yang lengkap. Sementara itu mengenai alat cabor untuk pertandingan sudah ada apa belum, terus cek dan ricek jika tidak ada apa dikondisikan membeli alat atau sewa,” tegas Harpandi.
Sementara itu, Sarwono sebagai ketua pertandingan mengatakan kesiapan Porprov sangat penting dan mepet, untuk itu sudah seharusnya seluruh pengurus cabor hadir mengikuti rapat.
Dia menjelaskan hingga saat ini surat keputusan (SK) TD masih tertunda, untuk itu sementara disebut dengan tim teknis. Kehadiran satu perwakilan di pengcab masing-masing menentukan kelancaran terkait sarana dan prasarana lewat venue serta skema pertandingan.
“Dia (pengcab) yang menguasai teknik pertandingan hingga tuntas dan apa saja yang harus disiapkan. Nah, perwakilan cabor ini mengawal terus tim TD ketika berada di area lokasi tanding. Jangan sampai nanti ada pertanyaan tapi jawabannya tidak memuaskan. Harus dipersiapkan dengan detail dan profesional,” terang Sarwono.
Sebagai tambahan, kata Sarwono, setelah meninjau venue rombongan menuju sekretariat PB Porprov untuk bertatap muka dalam evaluasi. Hasilnya akan menjadi penentuan apakah ada cabor dipertandingkan diluar ataupun tetap di Kutim. Karena menyangkut tanggung jawab laporan angka anggaran pelaksanaan.