“Kegiatan ini untuk menambah wawasan dan pengalaman serta pengembangan usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS),” kata Firgasih.
Merdeka.com, Kutai Timur - Setelah melaksanakan rapat konsultasi (rakon), pengurus TP PKK se-Kutim melakukan orientasi lapangan ke workshop batik di jalan Sawit, Gang Cempaka, Swarga Bara. Di lokasi tersebut, banyak kaum wanita itu yang ‘belajar’ membatik untuk menambah keterampilan, guna memanfaatkan waktu saat kunjungan di sana.
Selain itu, rombongan TP PKK yang dipimpin Ketuanya Hj Ence UR Firgasih juga melakukan kunjungan ke Peternakan Sapi Terpadu (Pesat) yang berada di area D2 Murung, jalan Poros Sangatta-Rantau Pulung, Rabu (5/4/2017) lalu.
Salah sau tujuannya untuk meningkatkan wawasan terkait pembinaan keterampilan di masyarakat. Seluruh rombongan TP PKK berjumlah kurang lebih 210 orang itu menggunakan empat unit kendaraan Bus berukuran besar, romobongan disambut manajemen PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan didampingi ke dua tempat berbeda.
“Kunjungan ke work shop batik dan Pesat bertujuan untuk meningkatan ilmu melalui edukasi yang langsung diberikan oleh pengelola usaha batik dan Pesat. Tentunya wawasan dan pengalaman ini erat berkaitan dengan program maupun usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS),” jelas Ketua TP PKK Kutim Firgasih.
Firga, sapaan akrab Wakil Ketua DPRD Kutim ini menjelaskan seluruh perwakilan TP PKK Kabupaten serta Kecamatan hadir mengikuti rangkaian kegiatan. Mulai dari unsur Ketua, Sekretaris hingga Bendahara maupun pewakilan anggota. Kegiatan ini menurut Firga merupakan awal dari program TP PKK Kutim di 2017. Sebagai bukti berjalannya kegiatan TP PKK di kepemimpinan Bupati Ismunandar dan Wabup Kasmidi Bulang. TP PKK, kata Firga, merupakan mitra kerja pemerintah yang memiliki misi dan misi yang sama, yakni menyukseskan program pembangunan mulai dari tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten. Firga berharap dari hasil kunjungan, para peserta mendapatkan wawasan sehingga nantinya bisa bermanfaat dan dapat di implementasikan di daerahnya masing-masing.
“Program UPPKS di Kutim di bawah binaan TP PKK terus berkembang setelah kunjungan ke work shop batik dan Pesat,” harap Firga.
Kelompok Batik Usaha Bersama di Desa Swarga Bara yang menjadi work shop dimulai sejak tahun 2012. Untuk pembentukan work shop baru terlaksana pada tahun 2015, dengan beranggotakan masyarakat sekitarnya serta tenaga terampil sebagai pembina sebanyak 7 orang. Work shop batik ini, hampir setiap pekan selalu dikunjungi organisasi-organisasi kewanitaan dan siswa sekolah. Khususnya di akhir pekan Sabtu dan Minggu sebagai ladang edukasi.
Sedangkan Pesat, merupakan fasilitas pengembangan ternak sapi di lahan eks tambang batu bara yang sudah direklamasi. Dibangun di atas lahan seluas 22 hektare, Pesat menjadi pusat penelitian untuk pengembangan sektor peternakan sapi di Kutim. Program ini sebagai pendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) berupa pemagangan bagi masyarakat Kutim.
Diakhir kunjungan, rombongan dibawa ke Telaga Batu Arang yang merupakan lahan pasca tambang untuk beristirahat dan melakukan makan siang bersama. Telaga Batu Arang yang dikembangkan oleh Yayasan Sangata Baru bekerjasama dengan mitra-mitra yang ada di Desa Kabo Jaya ini memiliki beberapa fasilitas. Diantaranya bumi perkemahan, tempat penanaman buah-buahan, mes karyawan, serta tempat ekowisata pasca tambang PT KPC yang menjadi salah satu potensi pariwisata Kutim.