“Tujuan dari pelaksanaan kampung KB ini tidak lain adalah bagaimana mewujudkan keluarga yang kecil, bahagia dan sejahtera,” kata Irawansyah.
Merdeka.com, Kutai Timur - Pencanangan Kampung Keluarga Berencana (KB) terus dilakukan di seluruh Kutai Timur (Kutim). Salah satunya di desa Sangkima, kecamatan Sangatta Selatan yang juga dilaksanakan pencanangan kampung KB oleh Sekretaris Kabupaten Irawansyah pekan lalu.
Pencanangan kampung KB di desa Sangkima ini, sekaligus dirangkai dengan peresmian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD Sangkima Ceria. Usai pencanangan, Seskab disuguhi penampilan anak-anak PAUD di atas pangggung yang lucu-lucu. Meski belum begitu mampu berinteraksi, namun para gurunya tetap semangat memberikan bimbingannya.
Usai meresmikan kampung KB dan PAUD, Irawansyah juga menyempatkan meninjau pelayanan KB di Puskesmas Pembantu (Pusban) setempat. Pada kesempatan itu, Seskab juga melantik 11 kader dan pengurus KB Lestari Jaya, desa Sangkima.
“Tujuan dari pelaksanaan kampung KB ini tidak lain adalah bagaimana mewujudkan keluarga yang kecil, bahagia dan sejahtera. Tapi ada yang punya anak lebih dari dua tetap bahagia, ini tergantung rezekinya,” kata Irawansyah.
Dikatakan, yang terbaik bagaimana masyarakat bijak membina keluarganya masing-masing, yakni mengikuti anjuran pemerintah “dua anak cukup”. Karena jika dua anak, keluarga bisa menghemat biaya. Artinya jika makan satu hari bisa memberi uang jajan sebesar Rp 10 ribu, kemudian dikali dua anak berarti Rp 20 ribu. Jika pendapatannya Rp 100 ribu sehari, berarti masih bisa menabung Rp 80 ribu. “Kalau anak 4, hanya nabung Rp 60 ribu. Tabungan ini bisa meningkatkan kesejahteraan," jelasnya.
Mantan Kadisperindag ini juga meminta Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) harus digalakkan dan ditingkatkan pelaksanaannya. Seperti arahan “Bunda PAUD“ Encek UR Firgasih, yakni intens melakukan pembinaan-pembinaan PAUD.
"Di Sangkima sudah kita catat bahwa ada 40 murid, bundanya ada 2 kemudian belum ada honornya. Fasilitasnya juga masih kurang. Kekurangan tersebut mohon disampaikan ke pemerintah agar PAUD ini berkembang baik,” pinta Irawansyah.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (P2KB) Hj Aisyah HD mengatakan tujuan terbentuknya kampung KB adalah untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat. Melalui program pembangunan yang diawali dengan program KB serta pembangunan keluarga bersinergi dengan program sektor pembangunan lainnya, yakni ntuk mengentaskan kemiskinan di pedesaan.
"Hal yang mendasari pelaksanaan kampung KB terdiri dari 8 fungsi diantaranya adalah fungsi agama, fungsi pendidikan, fungsi perlindungan, fungsi cinta kasih, fungsi reproduksi, fungsi ekonomi, fungsi sosial budaya, serta fugsi pelestaraian lingkungan," ujarnya.
Dijelaskan mantan Kepala BKD Kutim ini, pencanangan kampung KB di Kecamatan Sangatta Selatan merupakan yang ke lima di Kutim. Diharapkan akan dilaksanakan di kecamatan lainnya bahkan di 139 desa di seluruh Kutim. “Kita targetkan hingga Mei nanti di seluruh kecamatan sudah terbentuk kampung KB semuanya,” kata Aisyah.
Kepala Desa Sangkima Djafar mengatakan kampung KB diharapkan mampu mendorong prakarsa, gerakan dan partisipasi masyarakat desa untuk pengembangan potensi serta aset desa guna kesejahteraan bersama. Memajukan perekonomian masyarakat desa serta mengatasi kesenjangan pembangunan nasional. Meningkatkan ketahanan sosial budaya masyarakat desa guna mewujudkan masyarakat desa yang mampu memelihara kesatuan sosial sebagai bagian dari ketahanan nasional. Serta melestarikan dan mewujudkan adat, tradisi, budaya masyarakat desa.
Dikatakan, Desa Sangkima secara administrasi terletak di Kecamatan Sangatta Selatan memiliki luas wilayah 10.473 hektar. Sebagian besar penduduknya sebagai petani dan nelayan meskipun ada sebagian sebagai karyawan PT Pertamina. Desa Sangkima terdiri dari 9 dusun dan 27 Rukun Tetangga (RT). Sekretariat Kampung KB masih bergabung dengan bangunan Posyandu Mawar Terpadu bersama Sekretariat Desa Siaga dan PAUD Sangkima Ceria.