1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Setelah lihat ternak di Bogor, ingin kembangkan di Kutim

“Saya kira di Kutim juga bisa dikembangkan, lantaran banyak rumah makan yang membutuhkan pasokan bebek,” kata Kasmidi.

Bupati Ismunandar didampingi wakil bupati Kasmidi Bulang dan wakil ketua DPRD Encek UR Firgasih saat meninjau lokasi ternak bebek di Bogor. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Sabtu, 04 Maret 2017 11:32

Merdeka.com, Kutai Timur - Setelah acara seremoni penandatanganan MoU (nota kesepahaman), Bupati Kutim Ismunandar, Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Wakil Ketua DPRD Hj Encek UR Firgasih serta perwakilan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) didampingi GM ESD KPC Wawan Setiawan serta Ketua Himpuli Ade M Zulkarnaen, melakukan peninjauan lokasi ternak ayam lokal di Parung, kabupaten Bogor. Langkah ini untuk melihat langsung bagaimana pengembangan ternak ayam lokal serta kesehatannya.

Setelah melihat lokasi ternak yang dikelola secara profesional, mulai dari awal hingga pengiriman bibit ternak, Bupati Kutim Ismunandar dan Wakil Bupati Kasmidi Bulang sepakat untuk mengembangkan ternak lokal di Kutim. Bahkan rencana itu juga mendapat dukungan wakil Ketua DPRD Hj Encek UR Firgasih serta pihak manajemen KPC melalui dana Corporate Sosial Responsibility (CSR)-nya.

Menurut Ismunandar, pengembangan ternak di Kutim sesuai dengan ikon Kutim “Gerbang Desa Madu” (Gerakan Pembangunan Desa Mandiri dan Terpadu). Jika desa-desa di Kutim bisa mengembangkan ternak ayam lokal maupun sapi, pihaknya optimis masyarakat akan lebih sejahtera lagi di masa mendatang. Tentunya pengelolaannya dilakukan secara baik dan profesional.

Pihaknya akan meminta kepada KPC melalui dana CSR untuk membantu masyarakat dalam pengembangan ternak ayam lokal tersebut. Setelah melihat usaha ternak yang dikembangkan di Bogor tersebut, Kutim yang memiliki lahan luas dan peluang usaha lebar bisa mengembangkannya dengan baik.

Ketika akan masuk ke lokasi ternak, tak semua rombongan bisa masuk. Dibatas hanya 12 orang saja yang boleh masuk, lantaran masih dalam tahap steril setelah dibersihkan area kandangnya. Untuk bisa masuk rombongan harus mengenakan sepatu boot, kemudian pakaian khusus seperti dokter hewan yang telah disediakan.

“Setiap pengujung ke sini harus melalui protap seperti ini, demi kesehatan manusia maupun hewan itu sendiri. Bahkan pekerja pun juga harus memiliki protap yang telah ditentukan.  Semua kesehatan hewan harus dijaga sedemikian rupa, agar saat pengiriman ke luar tetap sehat dan bisa hidup dengan baik pula,” jelas Ade Zulkarnaen.

Sedangkan Wabup Kasmidi Bulang mengatakan, selain mengembangkan ternak ayam lokal dengan pembibitan seperti yang dikelola di Bogor, Kutim juga akan dikembangkan ternak bebek. Sebab, usai mengunjungi ternak ayam lokal, dilanjutkan melihat pengembangan usaha ternak bebek dengan baik di lokasi yang berbeda.

“Usaha ternak bebek ternyata bisa dilakukan di tempat yang kering. Saya kira di Kutim juga bisa dikembangkan, lantaran banyak rumah makan yang membutuhkan pasokan bebek. Seperti warung-warung kaki lima yang banyak bertebaran di kota Sangatta,” kata mantan anggota DPRD Kutim ini.

Dia optimis, dengan pengembangan ternak ayam maupun bebek, akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jika ada percontohan ternak bebek maupun ternak ayam seperti yan di Bogor tadi, tentunya warga Kutim akan tertarik mengembangkannya. Sebab, peluang bisnis ini sangat besar untuk dikembangkan di Kutim.

Bahkan secara pribadi, Kasmidi mengaku tertarik untuk mengembangkannya di masa mendatang. Jika dilihat kandang bebek seperti tadi (Bogor,red) tentunya bisa dijadikan percontohan yang baik. Selain tempatnya bersih juga bisa dijadikan lokasi pendidikan bagi kalangan pelajar di Kutim.



(AJ/AJ)
  1. Peristiwa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA