1. KUTAI TIMUR
  2. KOMUNITAS

30 pelajar di Kaliorang direkrut jadi kader jumantik cilik

“Kedatangan tim sosialisasi ini menambah kepercayaan diri untuk menggalakkan program kader jumantik cilik agar lebih sukses,” kata Wahidah.

Tim sosialisasi kader juantik cilik sedang memberikan pengarahan mengenai bahanya penyakit DBD kepada pelajar di Kaliorang. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Senin, 07 Agustus 2017 08:08

Merdeka.com, Kutai Timur - Sosialisasi pelaksanaan kader jumantik dari Dinas Kesehatan Kutim memperoleh sambutan hangat para kader cilik yang sudah direkrut, seperti kalangan pelajar SD dan SMP di kecamatan Kaliorang. Ada sekitar 30 pelajar mewakili sekolah masing-masing telah direkrut sebagai kader jumantik kecil.

Menurut Kepala UPT Pendidikan kecamatan Kaliorang Wahidah, rektutmen pelajar ini dilakukan untuk membantu masyarakat dalam mencegah penyebaran penyakit demam berdarah di wilayahnya. Pihaknya akan terus mendukung kegiatan ini ke depan.

Dia bersyukur dan menyambut baik kegiatan Diskes mengenai sosialisai ini, karena merupakan kolaborasi antara Diskes dan Dinas Pendidikan (Disdik) untuk gerakan cara pencegahan dan pemberantasan DBD. Hal ini sangat dibutuhkan, dimata orang sepele, DBD jangan diabaikan.

“Kami yang berada di Kecamatan Kaliorang butuh pengetahuan tentang tata cara penanggulangan DBD. Selama ini kami juga masih keterbatasan dalam menerima informasi tentang kesehatan, kedatangan sosialisasi ini menambah kepercayaan diri untuk menggalakkan program kader jumantik cilik di  Kaliorang sukses,” kata Wahidah.

Wahidah juga mencoba memberikan usul kepada Diskes, tidak hanya anak-anak diajarkan dalam jumantik nyamyuk namun juga menerangkan tentang makanan yang layak konsumsi untuk murid. Dari kacamatanya beberapa makanan dan minuman di warung ataupun kantin harus ada pengawasan. Contoh saja petugas Diskes bisa mengecek jika ada indikasi zat ataupun kandungan berbahaya langsung diinformasikan.

“Intinya jika ada temuan segera ditindaklanjuti untuk dicek soal makanan dan minuman tersebut apakah berbahaya ketika dikonsumsi. Kami siap menjadi mitra Diskes agar anak-anak terus tumbuh sehat sebagai penerus bangsa,”tambahnya.

Salah satu peserta sosialisasi Muhammad Farhan siswa kelas VII SMPN 4 Kaliorang selama ini disekolahnya sudah pernah melaksanakan kegiatan serupa namun belum secara kontinu. Dia sudah pernah diajarkan oleh guru UKS melakukan kegiatan pemantauan jentik dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dilingkungan sekolah dan membuat catatan atau laporan pemanyauan jentik dan PSN di sekolah dan tempat tinggalnya.

“Ya saya tertarik ingin menjadi kader jumantik gelaran Diskes bersama teman-teman sekelas. Kegitannya asyik dan menyenangkan. Turut menumbuhkan hidup sehat sejak dini. Adanya sosialisasi ini bisa menambah pengetahuan saya tentang membasmi nyamuk aedes. Tentunya dilaksanakan minimal seminggu sekali dan rutin,” tutup Farhan.
                                                                                                                                                                                  

(AJ/AJ)
  1. Kesehatan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA