“Ke depan Team Reascue Kutim memiliki kemampuan yang setara nasional agar bisa menangani kejadian dengan cepat tepat dan aman,” kata Kasmidi.
Merdeka.com, Kutai Timur - Wakil Bupati (Wabup) H Kasmidi Bulang berharap, Kutim memiliki
Tim rescue yang handal dan bisa memberikan pertolongan dengan cepat. Untuk itu, Wabup meminta tim rescue di Kutim belajar dan mengembangkan keahlian melalui ajang IFRC (Indonesian Fire and Rescue Challenge) di Swarga Bara, Sangatta Baru, Kutai Timur.
Penegasan itu disampaikan Wabup ketika membuka IFRC Sabtu (4/11) kemarin di lapangan Swarga Bara, Sangatta Utara. Kegiatan ini sudah berlangsung 17 kali, dan tahun ini giliran KPC menjadi tuan rumah yang ketiga kalinya. IFRC ini berlangsung selama sepekan yang diikuti 20 perusahaan besar nasional maupun Basarnas.
“Kami berharap, ke depan Team Rescue Kutim bisa memiliki kemampuan yang setara dengan kemampuan Team Rescue Nasional agar bisa menangani suatu kejadian dengan cepat tepat dan aman,” kata Kasmidi.
Menurut Wabup, IFRC merupakan ajang terbaik bagi perusahaan dan tim rescue untuk mengukur kemampuan tim rescue. Dikatakan, melalui IFRC kemampuan tim rescue semakin tinggi, sehingga setiap bencana dan kecelakaan bisa ditangani dengan cepat dan mengedepankan keselamatan korban.
Sebelumnya PT KPC adalah sebagai pelopor pertama kali untuk pelaksaan kegiatan IFRC pada tahun 1995. PT KPC sudah ketiga kalinya menjadi tuan rumah pelaksana, yang pertama pada tahun 1995, kemudian di tahun 2003 dan sekarang di tahun ini.
IFRC ini bermula ketika PT KPC pada tahun 1994 mengikuti Australian Open Cut Mine Rescue di Hunter Valley North of Sydney. Setahun kemudian para pakar rescue Indonesia berkumpul dan merumuskan satu wadah bernama Indonesia Fire and Rescue Committee.