1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Investor Jepang lirik Kutim ingin bangun penampungan minyak sawit di Maloy

“Kita berharap, kawasan Maloy akan menjadi pertumbuhan ekonomi baru di Kutim ke depan,” kata Awang.

Asisten Perekonomian Sekab Kutim Rupiansyah (kiri) dan Gubernur Awang Faroek Ishak foto bersama dengan investor Jepang yang akan melakukan investasi di kawasan Maloy, Kutai Timur. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Minggu, 05 November 2017 20:12

Merdeka.com, Kutai Timur - Setelah perusahaan Kanada yang berniat ingin membangun sebuah kilang minyak di Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy, kini giliran perusahaan asal Jepang juga berminat menginvestaikan di daerah yang sama. Namun perusahaan asal negeri matahari ini ingin membangun penampungan minyak kelapa sawit.

Dua investor asal Jepang yang datang ke Kaltim dan berniat berinvestasi di kawasan maloy itu adalah, Global Holdings dan Locke Hallard. Keduanya bertemua Gubernur Kaltim Awang Faroek di Samarinda, mengutarakan niatnya tersebut.

Pada kesempatan itu, hadirnya juga Asisten Perekonomian Kutim Rupiansyah dan sejumlah pejabat lainnya yang terkait. Selain itu juga ada sejumlah pejabat Pemprov Kaltim dan instansi terkait lainnya.

Menurut rencana, tahap awal rencana itu dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Direktur Utama Perusahaan Daerah Melati Bhakti Satya (MBS) Kaltim Agus Dwitarto dengan Presiden Direktur Global Holdings Fujiki Junichi dan Kuasa Locke Hallard Hidehiro Sekine di Ruang Rapat Gubernur Kaltim di Samarinda.

Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak usai menyaksikan penandatanganan MoU itu menjelaskan, Kabupaten Kutai Timur akan terus berkembang dengan kawasan industri dan pelabuhan internasional Maloy. Bahkan, daerah ini akan menjadi pelopor pengembangan industri hilir di Kaltim.

Kawasan Industri Maloy dan kawasan industri lainnya seperti Buluminung di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kariangau di Balikpapan serta kawasan industri lainnya di Kaltim akan terus didorong dan menjadi prioritas.

"Semuanya termasuk dalam proyek strategis nasional," kata Awang Faroek dalam keterangan tertulis yang disampaikan Biro Humas Pemprov Kaltim.

Untuk melengkapi pembangunan infrastruktur Kawasan Industri Maloy dan lainnya, Pemprov Kaltim tidak akan mengandalkan dana dari APBN maupun APBD, tetapi melalui kerja sama dengan pihak ketiga lewat skema "public private partnership" (kemitraan pemerintah dan swasta).

Rupiansyah yang hadir pada acara itu mengatakan, Pemkab Kutim menyambut baik rencana investor asing yang akan menanamkan modalnya di Kutim. Diharapkan dengan adanya pembangunan penampungan minyak kelapa sawit, akan memberikan gairah dalam pembangunan kawasan industry di Maloy ke depan.

“Kita berharap, kawasan Maloy akan menjadi pertumbuhan ekonomi baru di Kutim ke depan. Tentunya masyarakat bisa menikmati dengan berkembangnya daerah itu menjadi kawasan idustri, sehingga tingkat kesejahteraan juga meningkat nantinya,” kata mantan kepala Bappeda Kutim ini.

(AJ/AJ)
  1. INVESTASI DAN KEUANGAN
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA