1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Sebelum bertolak ke tanah suci, 180 calon haji diberi pembekalan

"Dalam manasik haji ada informasi tata cara menjaga kesehatan dan keselamatan, lalu menggambarkan situasi terkini,” kata Ambotang.

Bupati Kutim Ismunandar memberikan selamat kepada calon jamaah haji Kutim yang ikut manasik dan akan bertolak ke tanah suci Makkah semoga menjadi haji mabrur. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Jum'at, 02 Juni 2017 06:41

Merdeka.com, Kutai Timur - Guna memperlancar pelaksanaan dan prosesi haji di tanah suci Makkah, sebanyak 180 calon haji di Kutai Timur diberikan pembekalan atau manasik. Langkah ini dimaksudkan, agar calon haji (calhaj) tersebut mampu menunaikan ibadah dengan baik dan khusu’.

Menurut Kepala Kemenag Kutim Ambotang, tujuan dilaksanakannya manasik atau pembekalan bagi calon haji ini untuk meningkatkan pengetahuan para calhaj yang masih minim pengetahuannya tentang prosesi haji. Dalam tata cara haji dan hukum haji, berikut mendapatkan gambaran terkait situasi di tanah suci terkini.  

"Dalam manasik haji ada informasi tata cara menjaga kesehatan dan keselamatan, lalu mengambarkan situasi serta keadaan yang mungkin terjadi baik di perjalanan maupun di tanah suci. Melatih apa saja yang harus dilakukan selama menunaikan ibadah haji," jelas Ambotang.

Pihaknya ingin, selama pelaksanaan haji di tanah suci nantinya, semuanya berjalan lancar dan dalam kondisi sehat. Sehingga seusai menunaikan seluruh prosesi dan rukun ibadah haji, bisa kembali ke tanah air dengan selamat dan bertemu keluarga kembali.

Pembekalan bagi calon haji itu dibuka secara resmi Bupati Kutim Ismunandar belum lama ini. Pembukaan manasik turut dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kutim Ambotang, Kepala Bidang (Kabid) Haji Abdul Kholik, Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Haji dan Umrah H Sofyan, beberapa pejabat perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan dihadiri seluruh calhaj.

Bupati Ismunandar meminta kepada para calhaj agar mengikuti manasik dengan sungguh-sungguh. Sehingga ketika berada di tanah suci (Arab Saudi/Mekkah dan Madinah) tidak mengalami kesulitan seperti pengalaman yang ada. Seperti tersesat atau melakukan kesalahan dalam ibadah yang tidak sesuai dengan tuntunan haji.

"Kuota haji ini terbatas sehingga tidak semua orang bisa berangkat, untuk itu jangan disia-siakan kesempatan dalam melaksanakan ibadah di sana. Ikuti manasik haji dengan seksama, jangan malu bertanya kepada petugas pendamping jika tidak tahu," kata Ismu, sapaan akrab bupati seraya mengingatkan.

Ismu yang juga sudah menyandang status haji ini juga berpesan agar calhaj Kutim sesampainya di tanah suci bisa menyibukkan diri dengan beribadah. Menjaga kesehatan dan tetap menggunakan atribut atau kelengkapan yang telah diberikan oleh Kementerian Agama, terutama saat bepergian. Hal itu dilakukan untuk memudahkan koordinasi antara petugas haji Indonesia dengan aparat setempat, jika terjadi sesuatu.

"Jangan lupa kenakan id card saat bepergian, godaan di sana juga ada seperti ingin berbelanja tetapi usahakan kita lebih giat dalam beribadah. Jika nanti berada di Arafah saya berharap bapak ibu juga mendoakan Kutim agar sejahtera," pintanya.  

Jumlah calhaj Kutim yang berjumlah 180 orang terdiri dari jamaah laki-laki sebanyak 72 orang dan wanita yakni 108 orang. Manasik haji kali ini dilaksanakan selama tiga hari di masjid Agung, kompleks kawasan Bukit Pelangi.

(AJ/AJ)
  1. RELIGIUS
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA