1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Jika ada oknum penyalur elpiji 3 kg yang nakal, siap-siap diproses hukum

“Jangan sampai kuota yang seharusnya diterima Kutim, dilarikan ke luar Kutim,” kata Doni.

Achmad Dono Evriady dari Disperindag ketika mengecek tabung gas elpiji 3 kg yang baru datang di pangkalan. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Sabtu, 21 Oktober 2017 14:08

Merdeka.com, Kutai Timur - Dugaan terjadinya penyelewenangan dalam penyaluran gas elpiji 3 kg, terus dipantau dan ditelusuri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim. Instansi teknis itu akan melakukan sidak (inspeksi mendadak) sewaktu-waktu.

“Jika ketahuan ada oknum penyalur elpiji 3 kg yang nakal, tunggu saja dan harus siap-siap berurusan dengan pihak berwajib. Kami tak segan-segan melaporkannya untuk diproses secara hukum,” kata Kepala Seksi Perdagangan Luar Negeri Disperindag Kutim Doni Evriady.

Pihaknya menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, ketika melakukan sidak ke lapangan. Antara lain kepolisian, Satpol dan lainnya. Disperindag akan terus melakukan pengawasan mengenai hal ini, karena ada keluhan dari masyarakat atau konsumen.

Dijelaskan, terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 kg beberapa waktu lalu, sempat menghebohkan masyarakat. Pihaknya akan terus pantau masalah ini, jangan sampai kuota yang seharusnya diterima Kutim, dilarikan ke luar Kutim oleh oknum yang tak bertanggung jawab.

Seperti diketahui, setelah terjadi kelangkaan tabung gas elpiji 3 kg beberapa waktu lalu, jajaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim gencar melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lapangan. Langkah ini dilakukan, agar pendistribusian tabung gas elpiji yang bersubsidi itu benar-benar sampai ke masyarakat.

Ada indikasi sebagian tabung gas elpiji 3 kg itu tidak sampai ke Kutim. Dari total pendistribusian sebanyak 2.240 tabung, setelah dicek ke lapangan, ternyata tak semuanya masuk ke pangkalan.

“Ada dugaan sementara, sebagian tabung gas itu lari ke luar Kutim. Kami akan terus pantau setiap hari masalah ini. Jangan sampai kuota yang seharusnya diterima Kutim, dilarikan ke luar Kutim,” kata Doni Evriady yang turun langsung ke lapangan.

Pihaknya bersama anggota lainnya melakukan sidak ke sejumlah pangkalan stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) di kota Sangatta. Menurut rencana dalam tiga hari ke depan akan terus melakukan pengecekan ke sejumlah pangkalan yang ada di ibukota kabupaten Kutim ini.

(AJ/AJ)
  1. Ekonomi
  2. Peristiwa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA