1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Peringati hari TB, diharap masyarakat berperilaku hidup bersih

“PPTI akan menggalakkan sosialisasi berperilaku hidup sehat guna pencegahan tuberkulosis,” kata Bupati Ismunandar.

Ketua PPTI Kutim Tirah Satriani ketika memberikan penyuluhan kepada kalangan pelajar mengenai pencegahan penyakit tuberkulosis. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Sabtu, 25 Maret 2017 14:19

Merdeka.com, Kutai Timur -
Momentum peringatan hari Tuberkulosis se dunia pada 24 Maret kemarin, diperingati secara sederhana di Kutim. Berkaitan hal itu, Bupati Ismunandar atas nama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat.

Menurut orang nomor satu di Kutim ini, salah satu cara pengurangan atau pencegahan penyakit tuberkulosis adalah, melalui Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Cabang Kutim dan bekerjasama dengan instansi teknis serta pihak lainnya.

“PPTI akan menggalakkan sosialisasi bagaimana berperilaku hidup sehat karena salah satu pencegahan tuberkulosis yakni dengan pola hidup sehat,” kata Bupati Ismunandar.

Dijelaskan Ismu, panggilan akrab mantan Sekretaris Kabupaten ini, manfaat PHBS bagi masyarakat dapat mengupayakan lingkungan sehat, mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan, dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada dan masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan, tabungan bersalin (tabulin), arisan jamban, kelompok pemakai air, ambulans desa dll.

Orang nomor satu di Kutim ini berharap untuk penyebaran dari penyakit tuberkulosis di Kutim semakin menurun dengan menggiatkan petugas-petugas yang ahli di bidangnya untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat bagaimana hidup sehat dan jauh dari sumber-sumber  tuberkulosis.

Sedangkan Ketua PPTI Kabupaten Kutim Tirah Satriani menambahkan, salah satu cara dengan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, agar  anak-anak sejak dini bisa mengerti apa itu tuberkulosis, bagaimana cara mencegahnya dan cara mengobatinya. Salah satu cara mencegahnya yakni  dengan cara hidup bersih.

“Sebagai ketua PPTI, saya akan selalu bekerja sama dengan pihak yang terkait  untuk mensosialisasikan agar  penyakit tuberculosis yang ada di Kutai Timur bisa berkurang bahkan tidak ada lagi,” harapnya.

"Sedangkan kebijakan Dinas Kesehatan Kutim untuk pengendalian tuberkulosis mengacu pedoman strategi nasional untuk pengendalian tuberkulosis di antaranya  perencanaan di tingkat Kabupaten/kota, mendorong ketersediaan dan peningkatan kemampuan sumberdaya manusia, membantu pengadaan dan distribusi obat, koordinasi dan kemitraan, monitoring, serta pencatatan dan pelaporan," jelasnya.

Menurut data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kutim yang positif  tuberkulosis saat ini ada 354 orang dari 609 orang yang diperiksa. Target Dinas Kesehatan selanjutnya diupayakan bisa mencapai 709 orang yang akan diperiksa disesuaikan dengan pengadaan obat yang ada.

Dari 354 yang dinyatakan positif TB telah diobati dengan strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS). DOTS merupakan pengawasan langsung pengobatan jangka pendek dan merupakan strategi yang direkomendasikan WHO dalam mendeteksi dan menyembuhkan tuberkulosis.

Untuk diketahui, penyakit tuberkulosis merupakan penyakit menular langsung yang disebakan kuman (Mycobacterium Tuberkulosis). Ada dua cara upaya penemuan penderita TB Paru dalam program pemberantasan, yaitu secara pasif dan aktif. Secara pasif artinya penjaringan tersangka (suspek) penderita dilaksanakan pada mereka yang datang ke unit pelayanan kesehatan. Secara aktif yaitu dilakukan dalam angka meningkatkan cakupan penemuan penderita, melalui upaya penyuluhan secara aktif kepada masyarakat, baik oleh petugas kesehatan maupun kader kesehatan. Cara ini disebut ”passive promotive case finding” (penemuan penderita secara pasif dengan promosi yang aktif).



(AJ/AJ)
  1. Kesehatan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA