“Saya minta perwakilan kader untuk menyanyikan lagu Mars Keluarga Berencana," pinta Ismunandar.
Merdeka.com, Kutai Timur - Ketika melakukan peresmian Kampung Keluarga Berencana di desa Pengadan, Bupati Kutim Ismunandar meminta kepada kader untuk naik ke panggung. Mereka diminta untuk menghafal dam memaknai lirik lagu yang dinyanyikannya, sehingga benar-benar diresapi artinya dengan baik.
"Tau tidak mengapa saya panggil ke atas panggung. Saya minta perwakilan kader untuk menyanyikan lagu Mars Keluarga Berencana," pinta Bupati Ismunandar kepada para kader yang naik ke atas panggung.
Ismu -sapaan akrabnya- tidak hanya meminta Kader KB hafal mars KB di luar kepala saja, akan tetapi dan memaknai dan mewujudkan bait demi bait mars KB dalam membentuk KB. Yakni keluarga yang berpola pikir maju dalam melahirkan putra putri yang sehat, cerdas, harapan bangsa mewujudkan rumah tangga yang adil, makmur dan sentosa.
"Jadi Keluarga Berencana tidak hanya berslogan dua anak saja cukup, akan tetapi memiliki makna yang sangat bermanfaat di masing-masing rumah tangganya sehingga rukun, harmonis, adil dan makmur," tegasnya.
Bupati turut memberikan apresiasi dan motivasi kepada kader KB yang memiliki keberanian tampil menyanyikan dan hafal lagu mars tersebut dengan memberikan uang pembinaan. Selepas memberikan sambutan dirinya meninjau langsung pos pelayanan kampung KB. Tidak hanya itu, di Desa Pengadan beberapa kelompok tani turut menyukseskan program Pemkab Kutim selain bergerak di sektor kelapa sawit tetapi juga membudidayakan singkong gajah. Tentunya apa yang di lakukan kelompok tani dengan menanam dan memanen singkong gajah senada apa yang di serukan oleh bupati.
"Jadikan Kutim ini penghasil singkong gajah jika perlu ikon sehingga melekat di kepala masyarakatnya juga luar daerah," ajak Ismunandar.
Mengapa terus menggaungkan pengembangan singkong gajah? Karena menurut Ismunandar produksi singkong gajah sangat menjanjikan, selain itu keuntungan dari hasil singkong gajah dapat dijadikan alternatif bahan dasar tepung tapioka. Orang nomor satu di Kutim siap membantu alat pertanian produksi singkong gajah, juga mesin pencacahnya.
Setelah melakukan peninjauan pos pelayanan kesehatan Kampung KB, Ismunandar langsung berpamitan kepada tamu undangan dan masyarakat di desa Pengadan langsung bergeser melihat lahan singkong gajah.