“Pemkab Kutim mendukung progres persiapan investasi ini demi kemajuan daerah, terutama di sektor energi,” kata Ismunandar.
Merdeka.com, Kutai Timur - Investor asal Jepang yang pernah melakukan presentasi dan berniat mengembangkan usahanya di Kutim, Senin (30/1/2017) lalu kembali ke ibukota kabupaten Kutim di Sangatta. Kedatangannya tersebut ingin melanjutkan program kerjasama pengembangan usaha di sektor perkebunan dan perikanan ke depannya.
Guna menindaklanjuti program kerjasama tersebut, perusahaan asal Jepang dengan bendera PT Nusasuco melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Bupati Ismunandar atas nama Pemkab Kutim dengan Direktur Utama (Dirut) PT Nusasuco Suzuki Shimiciro dan perwakilan anak perusahaan terkait yaitu PT Agratama Bangkit Sangsaka (ABS) dan PT Paksi Garuda Kutim (PGK).
Penandatanganan MoU dilakukan di ruang Meranti kantor Bupati, Senin, (30/1). Sebelumnya PT Nusasuco pertama kalinya menjajaki nota kesepahaman pada Oktober 2016 lalu. Kutim yang dilirik karena memiliki potensi peningkatan produksi kelapa sawit dan kelautan bakal lebih dikembangkan oleh pihak investor.
Untuk diketahui PT Nusasuco Jepang sejalan dengan visi dan misi pasangan Ismu-KB berfokus pada pengembangan agrobisnis dan agroindustri. Kerja sama itu dilaksanakan secara bertahap, mulai pengembangan industri di darat yang dilanjutkan dengan pengelolaan potensi kelautan.
“Atas nama Pemkab Kutim saya mendukung progres persiapan investasi ini demi kemajuan daerah, beberapa sektor energi memang harus didukung dengan investor baru. Selama ini PT Nusasuco sudah berkomitmen penuh mempresentasikan program meningkatkan potensi dalam hal kualitas sumber daya alam Kutim yang bisa digarap penuh oleh pihak swasta,” jelas Ismunandar dalam penyampaian singkatnya.
Sementara itu, Suzuki Shimiciro mengharapkan dukungan penuh Pemkab Kutim dalam perjuangan PT Nusasuco membangun sektor-sektor yang belum berjalan maksimal Kedatangan perusahaan yang dia pimpin fokus satu tujuan berinvestasi dalam perusahaan energi yang berwawasan lingkungan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kutim. “PT Nusasuco optimis kuat membangun industri kelapa sawit dan perikanan serta kelautan yang handal turut menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) Kutim,” ujarnya.
Wakil Direktur PT Nusasuco perwakilan Indonesia Amin Abdullah selepas kegiatan mengungkapkan kesepakatan ini terkait dengan sektor berbasis energi pengolahan kelapa sawit dengan dukungan perusda untuk dikirim ke Jepang. Sesuai dengan rencana kerja sama diawali dengan pembangunan pabrik crude palm oil (CPO) di Kecamatan Rantau Pulung dan juga ada di Kenyamukan Sangatta Selatan serta pelabuhan bongkar muat barang di Batu Putih, Sangatta Utara.
“Awalnya kerja sama ini kami dapat tawaran dari Perusda, diberikan gambaran Sangatta cocok untuk melebarkan sayap peluang usaha bisnis. Kami bertemu dengan pihak PT Nasusuco untuk presentasi pasalnya harus teliti. Orang Jepang nomor satu dalam pemeriksaan kelengkapan berkas, mudah-mudahan kerja sama dengan Pemkab Kutim ini segera terwujud dan cepat selesai,” ujarnya.
Amin menambahkan kebutuhan Jepang terkait kerja sama ini tergantung permintaan sumber daya alamnya. Jadi setelah bekerja sama dengan Sangatta mensuplai pengiriman energi yang dibutuhkan Jepang. Nah negeri matahari tersebut dari kerja sama ini akan mengolah energi menjadi produk-produk andalan seperti hidro, minyak, ataupun gas alam.