“Ibu-ibu PKK bisa memiliki peran aktif dalam pembangunan daerah ini. Selain mendukung program pembangunan pemerintah,” kata Awang.
Merdeka.com, Kutai Timur - Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengharapkan, seluruh komponen masyarakat dan pengurus PKK serta organisasi lain bisa memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di daerah ini. Sebab, peredaran obat berbahaya semakin mengkhawatirkan sekarang ini.
Pernyataan itu disampaikan mantan Bupati Kutim ini ketika membuka pencanangan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK – Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Kesehatan tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2017, yang dipusatkan di Kutim dan dilaksanakan pada Kamis (19/10) di bundaran masji Al-Faruq.
“Ibu-ibu PKK bisa memiliki peran aktif dalam pembangunan daerah ini. Selain mendukung program pembangunan pemerintah, juga ikut memerangi peredaran narkoba, terutama menjaga anak-anak dari penyalahgunaan obat terlarang dan berbahaya,” kata Awang Faroek.
Kegiatan itu juga dihadiri Ketua DPRD Kaltim H Syahrun, Danrem 091/ASN, sejumlah kepala SKPD provinsi Kaltim, Sekprov Kaltim Rusmadi, Bupati Kutim Ismunandar, Wabup Kasmidi Bulang, Seskab Irawansyah, Ketua DPRD Kutim H Mahyunadi, Wakil Ketua DPRD Hj Encek UR Firgasih, Wakil Ketua PKK Kutim Hj Tirah Satriani dan ketua PKK kecamatan se-Kutim dan se-Kaltim, unsur FKPD Kutim, Kepala SKPD lingkup Pemkab Kutim, Keua GOW Kutim Hj Tirah Satriani, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda dan undangan lainnya.
Dikatakan, kegiatan HKG PKK-KKBPK Kesehatan ini merupakan momentum yang tepat untuk mengimplementasikan kegiatan yang terkait dengan kependidikan dan keluarga berencana di bidang kesehatan serta 10 program pokok PKK. Selain itu juga sebagai upaya peningkatan ketahan keluarga dan ketahan pangan, pendapatan keluarga, pendidikan keluarga, kualitas lingkungan, kualitas kesehatan dan KB yang dilakukan oleh kader PKK pada Keluarga.
Orang nomor satu di Pemprov Kaltim ini meminta agar PKK dan semua keluarga di daerah ini mampu mewujudkan revolusi mental melalui 8 fungsi keluarga. Yakni, fungsi keluarga, agama, sosial budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan, sosial dan pendidikan, ekonomi serta lingkungan.
Apabila 8 fungsi itu bisa diterapkan di seluruh keluarga di Kaltim, Wang yakin dan optimis akan tercipta keluarga bahagia dan sejahtera. Sebab, PKK memiliki peran penting dalam membina keluarga.
Sebelumnya, Bupati Kutim Ismunandar mengatakan, guna mensukseskan program pokok PKK di Kutim, terutama untuk TP PKK Kecamatan, telah dialokasikan anggaran juga di luar pemerintah kecamatan. Dana itu dari Ketua PKK Kabupaten Kutim yang kebetulan menjadi Wakil Ketua DPRD kutim.
“Di luar dari alokasi kecamatan secara khusu untuk TP PKK Kecamatan telah dianggarkan seratus juta rupiah per Kecamatan. Alhamdulillah karena Ketua PKK-nya adalah Wakil Ketua DPRD, jadi ada suara ibu-ibu yang diwakili dan insya Allah untuk tahun depan setiap PKK desa juga akan mendapatkan anggaran khusus sebesar lima puluh juta rupiah,” ujar Ismunandar.
Mantan Seskab Kutim ini mengatakan, di Kutim sudah membentuk Kampung Keluarga Berencana di 18 kecamatan. Selain itu, juga telah dilakukan pencanangan Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) di sejumlah kecamatan. Kemudian Puskesmas sebagian sudah terakreditasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.
“Kegiatan tersebut untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan bagaimana peranan PKK dalam mengembangkan dan mendorong terlaksananya kampung Keluarga Berencana yang telah dicanangkan. Saya yakin sesuai dengan mars PKK bahwa majunya Kabupaten paling tidak ditentukan oleh rumah tangga serta keluarga sehat dan sejahtera,” kata Ismunandar.
Ketua Tim Penggerak PKK Kaltim dalam sambutan tertulis yang dibacakan Ketua Tim Penggerak PKK Kutim Hj Encek UR Firgasih melaporkan, kegiatan ini sebagai peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan kesehatan dan KB serta untuk meningkatkan peran serat masyarakat lintas sektoral terkait dalam revitalisasi Posyandu, program KB serta program kesehatan lainnya,” jar Amelia Faroek.
Dikatakan, sejak Januari 2017 sampai saat ini di Kaltim telah dilakukan pemeriksaan ivatest sebanyak 8.241 orang dan ditemukan penderita kanker serviks sebanyak 97 orang dan yang telah mendapatkan pengobatan atau krioterapi di rumah sakit-rumah sakit sebanyak 270 orang.