“Enak begini, saya sudah tahu tekniknya nyawah, karena kalau pake sepatu karet licin,” jelas Pangdam.
Merdeka.com, Kutai Timur - Demi menyukseskan program penanaman padi secara serentak, Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Jhony Lumban Tobing beserta jajaran Kodam turun datang ke Desa Sepaso Selatan, Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Rombongan Pangdam datang dengan menggunakan Helli Bell yang diterbangkan oleh Lettu Pnb Gusti dan Co Pilot Letda Pnb Gelara mendarat di Bandara Tanjung Bara Sangatta Utara, pukul 08.30 wita, Senin kemarin.
Kedatangan Pangdam VI Mulawarman kali ini merupakan kunjungan kerja ke Kodim 0909 Sangatta-Kutim sekaligus mencanangkan program penanaman serentak padi sawah. Setibanya di Bandara Tanjung Bara, Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Jhony Lumban disambut dengan acara tepung tawar adat Kutai, dengan harapan segala urusan yang dilaksanakan berjalan lancar.
Bahkan lintasan yang akan ditapaki kaki sang jenderal bintang dua ini dibentangi kain kuning. Tidak hanya itu, sebagai penghormatan Mayjen TNI Jhony harus berpijak di atas batok kelapa yang diatasnya diberi telur. Ketika melewati prosesi adat tersebut Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Jhony kembali disuguhi tarian daerah selamat datang khas adat Dayak Kaltim.
Sementara dari pelataran bandara sudah tampak Bupati Kutai Timur (Kutim) Ismunandar, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Ibrahim, Dandim 0909 Sangatta Letkol Inf Setyo Wibowo, Danlanal Letkol Laut (P) Donny Suharto, Kapolres Kutim AKBP Rino Eko, Wakil Ketua DPRD Kutim Yulianus Palangiran beserta unsur Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkab Kutim. Kemudian Manajemen PT KPC juga turut menyambut orang nomor satu di Kodam VI Mulawarman.
Setibanya di Bandara, Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Jhony tak lansung bertolak ke Bengalon, namun ditemani Bupati Ismunandar, Dandim 0909 Sangatta-Kutim, Danlanal, Kapolres, beristirahat sejenak di Ruang Transit VIP Bandara Tanjung Bara dan berdialog hangat. Tak lama setelah itu, Pangdam, Bupati beserta rombongan langsung menuju Desa Sepaso Selatan, Kecamatan Bengalon, untuk melaksanakan penanaman padi serentak di Desa Sepaso Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Jhony beserta Bupati Kutim Ismunandar, tanpa acara seremoni langsung menanggalkan sepatu untuk turun ke sawah melakukan penanaman padi. Diikuti oleh rombongan lainnya.
Menariknya, walaupun panitia penanaman padi sudah menyediakan sepatu karet, namun Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Jhony dan Bupati Ismunandar menolak untuk mengenakannya.
“Enak begini karena saya sudah tahu tekniknya nyawah, karena kalau pake sepatu karet licin,” jelas Pangdam.
Tanpa canggung Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Jhony, Bupati Ismunandar, di ikuti Dandim, Danalanal, Kapolres, Ketua DPRD serta unsur SKPD lainnya langsung menerabas lahan pertanian padi yang terbilang berlumpur dan becek.
Ditengah kondisi hujan gerimis, kegiatan penanaman padi serentak terus berlanjut dan berjalan sukses. Adapun lahan pertanian yang ditanami padi seluas 30 hektare, dengan biaya cetak sawah sebesar Rp 475 juta.
Saat diwawancarai awak media, Mayjen TNI Jhony mengatakan penanaman padi serentak merupakan program pemerintahan pusat melalui Kementerian Pertanian yang melibatkan unsur TNI dalam pelaksanaannya.
“Untuk itu rekan-rekan TNI dalam hal ini jajaran Kodam VI Mulawarman turut menyukseskannya,” tegas Pangdam.
Penanaman padi menurutnya dilaksanakan secara nasional. Untuk di Kaltim ada 10 Kodim yang menyukseskan penanaman. Selama pelaksanaan berjalan, akan terus di evaluasi terutama menyangkut keterbatasan stok air yang dapat mengairi lahan persawahan.
Mayjen TNI Jhony menjelaskan dalam mendukung program penanaman padi secara berkelanjutan setidaknya harus memiliki lahan cetak sawah.
Bupati Kutim Ismunandar sangat merespon positif partisipasi dan dukungan penuh yang diberikan oleh jajaran Kodam VI Mulawarman dalam menyukseskan penanaman padi.
“Sangat baik sekali dalam mendukung program ketahanan pangan. Apalagi di Kutim hampir rata-rata semua masyarakat dari berbagai kalangan sudah pasti mengomsumsi beras,” tutur Ismunandar.
Ismunandar berharap melalui proses penanaman padi serentak dapat berjalan lancar dan mampu memproduksi beras dalam jumlah skala besar. Dia menambahkan pemerintah juga sudah melakukan pengawasan agar lahan pertanian tidak beralih fungsi dengan adanya pemetaan, pengelompokan jenis lahan pertanian maupun perkebunan.