“Sejak ditutupnya eks lokalisasi, perwakilan pengelola bertemu saya dan meminta agar usaha itu dialihfungsikan menjadi karaoke,” kata Ismunandar
Merdeka.com, Kutai Timur - Bupati Kutim Ismunandar dan Wabup Kasmidi Bulang bertekad agar di wilayahnya benar-benar bersih dari peredaran minuman keras (miras)dan narkoba. Sebab, kedua jenis barang haram itu dinilai memiliki banyak mudhorotnya dibanding manfaatnya.
Di berbagai pertemuan saat melakukan safari Maulid Nabi Muhammad SAW beberapa waktu lalu, orang nomor satu di Kutim itu selalu menyinggung persoalan peredaran miras dan narkoba yang cukup memprihatinkan di tengah masyarakat. Bahkan ada beberapa pengelola eks lokalisasi mendatanginya untuk membuka kembali dan tempat iti dijadikan karaoke.
“Sejak ditutupnya eks lokalisasi di Kutim, perwakilan pengelola menghadap saya dan meminta agar usaha yang awalnya eks lokalisasi dapat dialihfungsikan menjadi karaoke. (Namun) saya bilang kepada pengelola eks lokalisasi, jenis hiburan yang berbau maksiat, apakah itu namanya karaoke tetap saja menjual miras, bahkan diinyalir kedoknya saja karaoke tetapi menyediakan kamar-kamar. Saya bersama Wabup tetap tidak akan memberikan izin,” tegas Ismu, sapaan akrab Ismunandar.
Orang nomor satu di Pemkab Kutim ini menyebut bahwa hal tersebut sengaja dilakukan demi mewujudkan “Kutim Beriman”. Sebagai daerah yang bersih dari narkoba, miras, protitusi dan kegiatan negative atau penyakit social masyarakat lainnya. Bahkan ia mengaku tak segan-segan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke salah satu eks lokalisasi, seperti di Sangkulirang atau kecamatan lainnya, yang sudah dinyatakan ditutup. Guna mengecek apakah lokasi dimaksud benar sudah tutup atau belum. Apalagi eks lokalisasi di Sangkulirang terbilang tersembunyi, sebab untuk dapat menempuh lokasi tersebut harus menggunakan transportasi air seperti speed boat.
Dia menegaskan pula bahwa tak hanya permasalahan protitusi saja yang menjadi perhatian pemerintah. Tetapi juga persoalan peredaran dan penjualan miras secara bebas. Demi menciptakan lingkungan yang kondusif, Bupati secara tegas akan menghentikan semua izin yang menyangkut miras dan tidak bakal dikeluarkan lagi.
“Mengapa izin miras distop? Karena miras (dianggap) dapat menjadi pangkal sumber masalah. Dengan mengkomsumsi miras secara berlebihan banyak dampak negatif yang ditimbulkan yang mengarah pada tindak kriminalitas,” kata Ismu pada sebuah acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 Hijriah belum lama ini bersama ustadz Habib Ahmad Al Habsyi di Kecamatan Sangkulirang.