“Jika sebelumnya pelaksanaan MTQ dipusatkan di komplek islamic Center, masjid Agung, mulai tahun ini dikembalikan ke kecamatan”.
Merdeka.com, Kutai Timur - Meski dalam kondisi ekonomi yang sedang sulit, namun pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat kabupaten Kutim harus tetap berjalan sebagaimana mestinya. Sebab, agenda ini sudah dijadwal dan berjalan rutin setiap tahun. Alokasi anggaran yang terbatas jangan dijadikan sebagai kendala sukeskan kegiatan syiar islam tersebut.
Penegasan iu disampaikan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kutim Irawansyah yang juga Ketua LPTQ Kutim ketika memimpin rapat presentase persiapan pelaksanaan MTQ tingkat kabupaten yang akan dilaksanakan di kecamatan Teluk Pandan pada awal April mendatang. Pada pertemua itu, hadir juga Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Kabag Sosial H Suwandi, Kepala Kemenag Kutim Ambotang, Camat Teluk Pandak Amir dan Ketua Dewan Hakim Hj Munawarah serta sejumlah panitia lainnya.
Seperti diketahui, selama ini pelaksanaan MTQ dilaksanakan di komplek Islamic center, Masjid Agung Sangatta Utara. Setelah Ismunandar terpilih sebagai bupati, pelaksanaan MTQ tingkat kabupaten dikembalikan ke kecamatan secara bergiliran. Tahun ini Kecamatan Teluk Pandan menjadi tuan rumah kegiatan tersebut.
Untuk menunjang kegiatan pelaksanaan MTQ tersebut, Pemkab Kutim sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3 miliar untuk panitia MTQ di kecamatan Teluk Pandan selaku tuan rumah. Sedangkan di tingkat kabupaten juga Rp 3 miliar untuk LPTQ, termasuk persiapan kegiatan MTQ tingkat provinsi nantinya.
Dengan alokasi seperti itu, diharapkan pelaksanaan MTQ di Teluk Pandan kali ini bisa berjalan lancar sesuai harapan semua pihak. Selain itu, diharapkan ada bantuan pihak ketiga seperti perusahaan-perusahaan yang ada di sekitar Teluk Pandan dan sekitarnya. Pihaknya meminta mulai sekarang sudah dipersiapkan berbagai hal, sehingga jika ada kekurangan bisa secepatnya diatasi bersama.
Irawansyah menambahkan dirinya baru terlibat dalam hal event ini setelah menjabat sekda baru. Dia menginginkan MTQ ini dapat membina anak-anak belajar dan tulis Alquran. "Kutim punya keunggulan yang hafal Alquran dan saya rasa mampu bersaing di Provinsi. Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) harus siap kerja untuk memantau perkembangan potensi hingga evaluasi qari-qari pilihan," tegasnya.
Hal senada disampaikan Wakil Bupati Kasmidi Bulang. Dikatakan, selama ini Kutim berprestasi di MTQ Kabupaten namun di level Provinsi keok padahal anggarannya luar biasa. "Tahun ini di MTQ, saya harap qari dari kita bisa mengharumkan Kutim di Provinsi bahkan tidak menutup kemungkinan di ajang nasional. Qari terbaik yg kita ambil dari luar pun terkadang kurang bisa bersaing nah ini kerugian bisa saja ada pembinaan yang putus. Setiap camat perlu ada lomba ini difokuskan pembinaan. Ketika keluar atas nama Kutim kita bisa bangga," katanya.
Kasmidi mencontohkan di Busang ada potensi kaligrafi kenapa tidak dikembangkan. Ada kemungkinan terjadi kesalahan dalam melakukan pembinaan selama ini. Ke depan dai-dai harus diseleksi untuk berikan pemahaman seragam, agar ikut memberikan dukungan pembinaan terhadap qori dan qoriah di desa-desa. Pihaknya berharap, potensi seperti itu harus terus dikembangkan, jika perlu sampai berprestasi di tingkat nasional.
Mengenai keterbatasan dana pelaksanaan MTQ kali ini, Wabup meminta agar panitia memaksimalkannya agar kegiatan MTQ berjalan dengan baik dan sukses. "Walaupun ada keterbatasan dana pelaksanaan MTQ, jangan sampai menjadi kendala. Kita usahakan ada bantuan pihak ketiga,” kata mantan anggota DPRD Kutim ini.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kutim Ambotang mengutarakan MTQ ini adalah pengembangan tilawatil quran sebagai syiar islam meningkatkan keimanan ketika umat mencintai agamanya. Baik tingkat desa maupun kecamatan hingga nasional sudah sering digelar namun MTQ di desa jarang. Nah, adanya MTQ Kecamatan nantinya bisa memancing MTQ di di desa.
Kemudian dia memberikan contoh, ada sebagian warga desa di Kutim ini ketika ditanya syahadat atau mukena (pakaian salat perempuan) tidak tahu. Pihaknya mengaku prihatin mendengar masalah ini. Untu itu, dia mengusulkan agar pembinaan dilakukan mulai dari desa-desa.
"Mari kembangkan LPTQ dengan cabang-cabang yang dilombakan tentang Alquran dimulai dari desa-desa, kecamatan hingga tingkat kabupaten. Bagaimana perkembangan Rasulullah SAW mengembangkan syiar islam terdahulu. Kita jangan mempersoalkan dana terlebih dahulu. Yang penting kita menjalankan syiar islam dengan baik melalui MTQ, sebab semuanya akan dinilai oleh Allah,” kata Ambotang.
Pihaknya akan membantu selama bertugas di Kutim, sebagaimana dilakukan saat berada di Kabupaten Berau sebelumnya. Kehadirannya di Kutim diharapkan membawa berkah dalam memajukan syiar Islam, termasuk pelaksanaan MTQ tingkat kabupaten maupun pembinaan agama di tingkat desa di masa mendatang.
Dalam kesempatan itu Kabag Sosial Suwandi mengatakan lokasi pelaksanaan MTQ untuk pertama kalinya di Kecamatan Teluk Pandan rencananya pada Bulan April mendatang. Kegiatan ini harus dipersiapkan jauh-jauh hari. Karena waktu sudah mepet, semuanya harus bergerak cepat dalam komunikasi dan koordinasi. Untuk lokasi utama MTQ dipilih di halaman Kantor Camat Teluk Pandan. Panitia sudah memberikan kejelasan jika tempat itu cukup strategis dan nyaman serta tidak terkendala banjir. "Saya sudah melihat kawasan tempat penyelenggaraan MTQ, sepakat dan cocok kantor camat dipilih menjadi arena lomba," katanya.
Mantan Camat Muara Bengkal ini juga memberikan saran ke panitia untuk bekerja sama dengan pihak ketiga. Mengingat kondisi keuangan di pemerintah saat ini sedang mengalami defisit anggaran, sehingga yang ada dimaksimalkan sambil menggandeng pihak ketiga untuk mensukseskan kegiatan syiar islam tersebut.
Camat Teluk Pandan, Amir pada kesempatan itu menyampaikan presentase mengenai persiapan pelaksanaan MTQ tingkat kabupaten. Pihaknya sudah melakukan rapat-rapat persiapan dan menjalin komunikasi dengan pihak ketiga, yakni PT Indominco Mandiri dan perusahaan itu siap membantu kegiatan MTQ di Teluk Pandan. Pihaknya juga sudah mengirimkan proposal ke sejumlah perusahaan, seperti KPC, PT Pupuk Kaltim dan beberapa lainnya.
Pihak panitia juga sudah melakukan komunikasi warga untuk meminjam rumah-rumah penduduk yang akan digunakan sebagai pemondokan kafilah maupun dewan hakim salama pelaksanaan MTQ tersebut. Sudah ada sekitar 22 rumah penduduk yang siap dimanfaatkan nantinya.