“Jangan bapak atau ibunya saja yang mau selamat (pakai helm), tapi anaknya juga harus diberi helm," kata Ismunandar.
Merdeka.com, Kutai Timur - Ribuan pelajar di Kutai Timur, Minggu (4/12) lalu berkumpul di lapangan sepakbola, Swarga Bara, Sangatta Utara. Mereka mengikuti program launching helem untuk anak yang digagas Polres Kutim.
Meski sempat diguyur hujan deras sejak subuh, namun antusias pelajar dan masyarakat tidak padam. Justru mereka berbondong-bondong ke lapangan sepakbola tersebut untuk mengikuti launching wajib helm yang juga dihadiri bupati Kutim Ismunandar dan Wabup Kasmidi Bulang tersebut.
Launching wajib helm untuk anak yang dimulai sejak pukul 07.00 wita ini ditandai dengan pemasangan helm secara simbolis kepada beberapa siswa, secara bergantian. Diawali Bupati Kutim Ismunandar, dilanjutkan Wabup Kasmidi Bulang, Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda Kaltim AKBP Pertiwi, Kapolres Kutim AKBP Rino Eko, Kasdim 0909 Sangatta Mayor Inf Syawaluddin, Kasatlantas Polres Kutim AKP Ramadhanil. Dilanjutkan pelepasan ratusan balon ke udara, juga oleh Bupati Kutim.
Bupati dihadapan ribuan anak yang didampingi orang tuanya masing-masing, mengingatkan agar keselamatan anak diprioritaskan saat menggunakan kendaraan roda dua. Orang nomor satu di Kutim ini meminta kepada orangtuanya, jika menggoncengkan anak hendaknya sang anak juga harus pakai helm.
"Anak juga harus pakai helm. Jangan bapak atau ibunya saja yang mau selamat (pakai helm), tapi anaknya juga harus diberi helm," imbau mantan Sekkab Kutim ini.
Wabup Kasmidi Bulang saat pemasangan helm secara simbolis juga sambil mengingatkan kepada anak-anak untuk menolak orang tua atau siapa saja yang mengajak membonceng motor, namun tak mengenakan helm. "Pokoknya jangan mau (dibonceng) kalau tak dipakaikan helm," kata Kasmidi mengingatkan.
Sebelumnya Kasatlantas Polres Kutim AKP Ramadhanil mewakili Kapolres melaporkan bahwa sedianya kegiatan peluncuran program wajib pakai helm untuk anak ini dirangkai dengan jalan santai ceria. Namun karena kondisi cuaca sedang hujan, maka hanya difokuskan pada acara sosialiasi saja.
"Launching wajib pakai helm untuk anak ini merupakan program Polres Kutim untuk mengajak masyarakat membudayakan keselamatan berlalu lintas. Karena keselamatan berlalu lintas banyak diabaikan," jelasnya.
Para orangtua khususnya masih banyak yang tidak memperhatikan keselamatan anaknya dengan tidak memasangkan helm standar nasional Indonesia (SNI). Dengan diluncurkannya program dimaksud, maka tidak ada lagi pengecualian soal penggunaan helm di jalan raya. Budaya tertib berlalu lintas menurutnya harus dibiasakan dan dimulai dari diri sendiri.
Tak lupa ia mengucapkan Terimakasih kepada para pihak terkait yang telah mendukung. Seperti Jajaran Polres Kutim, Pemkab Kutim, PT KPC, DPRD Kutim, Kodim 0909 Sangatta, RSUD Kudungga, PDAM Tirta Tuah Benua, serta perbankan dan stakeholder lainnya.
"Sesuai data peserta yang telah masuk ke panitia, jumlah anak yang berpartisipasi mencapai 3.800. Semua anak berkomitmen dan mau tertib berlalu lintas dengan menggunakan helm," tambahnya.
Ribuan anak yang ikut kegiatan ini mewakili murid PAUD, TK dan SD se-Sangatta. Ramadhanil berharap, kegiatan sosialisasi dengan tema berbeda bisa dilaksanakan dikemudian hari.
Pada momen ini, seluruh peserta juga mendapat penjelasan safety riding saat mengendarai motor. Yakni wajib mengenakan helm SNI, lengkap dengan kaca pelindung mata, memastikan pemasangan tali helm sampai berbunyi "klik". Terakhir menggunakan helm karena kebutuhan, bukan karena "takut" dengan polisi.
Helm ber SNI, pelindung kaca untuk mata, pasang tali sampai klik, pakai helm bukan takut karena polisi, tapi karena kebutuhan. Penampilan tari-tarian yang disuguhkan oleh murid PAUD dan siswa TK sukses menarik perhatian. Termasuk ratusan doorprize yang disediakan oleh panitia seperti sepeda, peralatan elektronik, peralatan sekolah turut menjadi magnet bagi peserta untuk tetap bertahan hingga acara selesai.