1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Perusahaan Jepang lirik Kutim kembangkan kelautan dan perkebunan

“Kutim mulai mengurangi ketergantungan pembiayaan pembangunan sumber daya alam (SDA) yang tidak bisa diperbaharui,” kata Ismunandar.

Bupati Ismunandar saat memberikan sambutan sebelum acara penandatanganan MoU antara perusahaan Jepang denhgan Kutim di ruang tempudau. ©2016 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Minggu, 30 Oktober 2016 19:28

Merdeka.com, Kutai Timur - Potensi smber daya alam (SDA) yang ada di Kutim, sepertinya menjadi daya tarik investor. Baik dari dalam maupun luar negeri. Salah satunya adalah sebuah perusahaan asal Jepang, yakni PT Nasasuco Bintang Niaga (NBN), mulai melirik sektor kelautan dan perkebunan di Kutai Timur.

Kedatangan investor asal negeri matahari ini, mendapat sambutan positif Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim). Diharapkan, pengusaha itu bisa mengembangkan sektor kelautan dan sektor hilir untuk perkebunan kelapa sawit, sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat semakin membaik.

Bupati Ismunandar menyebut opsi yang ditawarkan oleh PT NBN Jepang sudah sejalan dengan visi dan misi pasangan Ismu-KB yang berfokus pada pengembangan agrobisnis dan agroindustri. Kerjasama ini akan dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari pengembangan industri di darat terlebih dulu kemudian dilanjutkan dengan pengelolaan potensi kelautan.

Kerjasama ini diawali dengan penandatanganan MoU (Momerandum of Understanding) antara Bupati Ismunandar mewakili Pemkab Kutim dengan Direktur Utama (Dirut) PT Agratama Bangkit Sangsaka, Rianti Mariani serta Dirut PT Nusasuco Bintang Niaga Jepang, Suzuki Shimiciro di Ruang Tempudau Kantor Bupati, Kamis (27/10) lalu.

“Pemkab Kutim sudah mulai mengurangi ketergantungan pembiayaan pembangunan dari sumber daya alam (SDA) yang tidak bisa diperbaharui. Seperti minyak, gas dan batubara ke sumber daya alam yang renewble (dapat diperbaharui), sustainable (berkelanjutan) dan berwawasan lingkungan,” jelasnya.

Sementara  itu, Dirut PT Agratama Bangkit Sangsaka Rianti Mariani menjelaskan bahwa rencana kerjasama ini nantinya diawali dengan pembangunan pabrik CPO (Crude Palm Oil)  di Kecamatan Rantau Pulung dan pelabuhan  bongkar muat barang di Batu Putih Sangatta Utara.

Sebelumnya dalam paparan yang disampaikan Mr Suzuki Shimiciro mengharapkan dukungan penuh Pemkab Kutim dalam jalinan kerjasama ini. Sehingga niat yang baik dalam investasi ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kutim di masa mendatang. Pihaknya juga memberikan komitmen yang kuat untuk membangun industri perikanan dan kelautan yang handal agar bisa menyumbang PAD (pendapatan asli daerah) Kutim ke depan.



(AJ/AJ)
  1. INVESTASI DAN KEUANGAN
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA