1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Perdami dan Iluni gelar bhakti sosial operasi katarak di pedalaman Kutim

“Momentum membantu sesama, khususnya bagi masyarakat kurang mampu akan sangat memberikan manfaat yang besar,” kata Encek Firgasih.

Wakil Ketua DPRD Kutim Hj Encek UR Firgasih menyerahkan piagam kepada Ketua Iluni yang melakukan bhakti sosial operasi katarak kepada warga di pedalaman. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Selasa, 07 November 2017 13:35

Merdeka.com, Kutai Timur - Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Kaltim dan Kaltara patut ditiru, terutama mengenai kepeduliannya terhadap penderita mata. Hal itu ditunjukan saat mengelar bhakti sosial di kawasan pedalaman Kutim belum lama ini.

Para dokter spesialis mata ini, dengan rela mendharmabaktikannya untuk melakukan operasi katarak di kecamatan Muara Bengkal. Kegiatan itu merupakan kerjasama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim melalui Puskesmas Muara Bengkal dan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni).

Kegiatan sosial tersebut tak hanya dihadiri Camat Muara Bengkal Darmansyah, tetapi juga Ketua TP PKK Kutim yang juga Wakil Ketua DPRD Kutim Hj Encek UR Firgasih didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3) Dinkes, dr Hj Yuwana Sri Kurniawati MSi.

“Bhakti sosial untuk membantu sesama seperti (operasi katarak) ini pelu didukung dan diapresiasi. Momentum membantu sesama, khususnya bagi masyarakat kurang mampu dan membutuhkan ini tentunya akan sangat memberikan manfaat yang besar,” kata Encek UR Firgasih yang juga menjabat Bunda PAUD Kutim di sela-sela kegiatan waktu itu.

Dia berharap, penggiat aksi sosial tidak hanya datang dari kalangan dokter mata saja, tetapi juga dokter-dokter spesialis lainnya. Sehingga ke depan derajat kesehatan masyarakat Kutim semakin meningkat dan biaya berobat juga makin murah.

Kabid P3 Dinkes, Yuwana Sri Kurniawati menjelaskan pada kegiatan bakti sosial kali ini tim dokter menangangi ratusan pasien.  “Detailnya sebanyak 158 pasien di screening dan 58 warga lainnya dioperasi,” jelas Yuwana.

Melibatkan tim dokter mata dan perawat mata sebanyak 8 orang. Diantaranya dr Eka  SpM,  dr Putri SpM,  dr Wamfret SpM, dr Zainudin SpM. Tujuan utamanya tentu untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi angka penderita katarak yang hingga saat ini jumlahnya masih sangat tinggi di Indonesia.

Camat Muara Bengkal Darmansyah waktu itu mengatakan menyambut baik bakti sosial yang dilaksanakan. Membantu masyarakat penderita katarak melakukan pengobatan gratis, khususnya bagi warga kurang mampu. Untuk itu dia mewakili masyarakatnya menyampaikan terimakasih.

Penting diketahui, katarak merupakan perubahan pada lensa mata yang seharusnya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh. Katarak tidak terjadi secara tiba-tiba dan akibat dari katarak juga beragam sesuai dengan tingkat kekeruhan. Sebagian besar katarak disebabkan proses penuaan pada usia diatas 40 tahun. Namun dapat terjadi pula pada bayi. Beberapa faktor yang lain di antaranya : perdagangan, diabetes, trauma (kecelakaan) pada mata serta kelainan bawaan (kongential), dan kurang gizi (zat anti oksidan).

Gejala yang timbul berupa penglihatan mulai kabur seperti terhalang kebut, penglihatan ganda, ukuran lensa pada kacamata cepat berubah. Penglihatan siang pun lebih kabur dibandingkan malam hari. Di Indonesia penderita katarak masih sangat tinggi terutama dari golongan masyarakat kurang mampu. Ketidaktahuan masyarakat bahwa katarak bisa sembuh dengan operasi dan ketiadaan biaya untuk pengobatan, membuat jumlah penderita katarak meningkat setiap tahunnya.

(AJ/AJ)
  1. Kesehatan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA