1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Membangun Kutim diperlukan kebersamaan, termasuk kader partai

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh kader partai yang telah berkontribusi terhadap pembangunan di daerah ini,” kata Ismunandar.

Anggota DPR RI Hj Kasriyah memukul gong sebagai tanda dimulainya Muscab PPP Kutim dan Bontang, disaksikan bupati, wabup dan ketua DPRD serta pengurus DPW PPP Kaltim. ©2016 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Jum'at, 28 Oktober 2016 05:41

Merdeka.com, Kutai Timur - Keberadaan partai politik sangat diperlukan dalam kebersamaan untuk membangun suatu daerah. Sebab, kader-kader partai politik memiliki peran besar dalam mendukung berkembangnya kemajuan daerah.

Pernyataan itu diungkapkan Bupati Kutim Ismunandar, saat menghadiri Musyawarah Cabang (Muscab) IV Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Hotel Victoria, Kamis (27/10) kemarin. Orang nomor satu di Kutim ini mengajak kepada seluruh kader partau pilitik untuk bersatu padu, ikut membangun Kutai Timur ke depan.

Pihaknya menyampaikan ucapan terima kasih kepada partai politik yang telah memberikan kontribusi positif dalam keikutsertaan mambangun daerah ini dan menjalin silaturahmi untuk kebersamaan. Diharapkan, kontribusi kader-kader partai politik dalam membangun daerah ini terus berkobar dan memiliki semangat kebersamaan yang sama dengan pemerintah.

Dihadapan Ketua DPC PPP Kutim Hj Encek UR Firgasih dan seluruh kader PPP serta pimpinan partai politik se-Kutim yang ikut hadir, Ismu mengatakan banyak peran yang bisa ditunjukkan oleh pelaku dan kader partai politik di daerah ini. Contohnya menyebarluaskan informasi dan kebijakan pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemkab Kutim. Ismu menyebut kebijakan program “desa membangun” yang terangkum dalam Gerakan Pembangunan Desa Mandiri dan Terpadu (Gerbang Desa Madu) merupakan jawaban pemerintah atas tuntutan partai yang semua memiliki misi menyejahterakan masyarakat.

Melalui program desa membangun, saat ini masyarakat desa tidak lagi dijadikan objek melainkan sebagai subjek pembangunan. Masyarakat di desa sekarang dapat merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan menikmati hasil pembangunan di desanya sendiri. Dengan dukungan alokasi dana untuk tiap desa mulai Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar pertahun.

Program yang bisa dikatakan pro rakyat ini sangat sejalan dengan “nawacita” Presiden RI Joko Widodo, yakni membangun dari pinggiran. Mengutamakan pemberdayaan masyarakat untuk pengentasan kemiskinan, memberantas kebodohan demi kesejahteraan. Menitik beratkan pada pengembangan sektor agribisnis dan agroindustri yang ramah lingkungan. Sehingga tidak tergantung pada sektor sumber daya alam (SDA) fosil. Dalam program yang dilaksanakan oleh Pemkab Kutim kebutuhan dasar masyarakat seperti listrik menjadi prioritas utama, selain infrastruktur dan air bersih.

“Semua desa nantinya bisa menikmati listrik, sebentar lagi ada dua desa di Kaubun dan Rantau Pulung. Jika masih ada yang belum, maka (dipenuhi) bertahap. Karena realisasinya tidak bisa seperti membalik telapak tangan,” jelas Ismu.

Kepada seluruh undangan Ismu menyebut untuk kesuksesan pembangunan membutuhkan sinergitas antara pemerintah dan semua elemen masyarakat termasuk partai politik. Sedikit bercanda dia mengatakan “jika suara Golkar, suara rakyat, PPP bergerak bersama rakyat”, maka artinya semua berjuang untuk rakyat. Membangun kebersamaan demi Kutim yang sejahtera. Partai politik memiliki segmennya masing-masing, jadi menurut Ismu tidak perlu bersaing memperebutkan suara. Khusus untuk Muscab IV DPC PPP Kutim, Ismu berharap terpilih Ketua dan Pengurus partai dari kader terbaik dan amanah.



(AJ/AJ)
  1. Peristiwa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA