“Muscab bareng antara DPC PPP Kutim dan Bontang berlangsung lancar, ini merupakan amanah dari Pusat,” kata Rusman.
Merdeka.com, Kutai Timur - Perhelatan Musyawarah Cabang (Muscab) PPP IV di hotel Victoria, Kamis (27/10) tampak berjalan lancar. Bukan hanya kader partai berlambang Ka’bah saja yang hadir pada acara pembukaan, sejumlah pejabat tinggi juga hari.
Beberapa pejabat yang turut hadir pada acara pembukaan Muscab IV PPP antara lain, Bupati Ismunandar, Wakil Bupati Kasmidi Bulang yang baru saja terpilih menjadi Ketua Golkar saat Musda Senin (24/10) lalu, Ketua DPRD Mahyunadi, serta sejumlah pejabat Pemkab Kutim. Turut hadir juga Ketua DPW PPP Kaltim Rusman Yaqub dan beberapa pengurus lainnya. Dalam ruangan sejak awal telah hadir pengurus PAC, DPC PPP Kutim, DPC PPP Bontang, DPW Kaltim, serta organisasi sayap seperti Wanita Persatuan Pembangunan (WPP), dan Angkatan Muda Ka’bah (AMK).
Yang lebih istimewa, pembukaan Muscab IV PPP Kutim ini, juga digabung dengan Muscab PPP Bontang yang lokasinya berdekatan. Diharapkan, dengan kegiatan Muscab ini, partai terus berkembang dan memiliki kontribusi terhadap pelaksanaan pembangunan ke depan.
Pemukulan gong oleh Anggota DPR RI dari PPP Hj Kasriyah menjadi penanda dimulainya Muscab dimaksud. Turut mendampingi seremoni pembukaan antara lain Ketua DPC PPP Kutim Encek UR Firgasih, Ketua DPW PPP Kaltim Rusman Yaqup, Bupati Ismunandar, Wabup Kasmidi Bulang, Ketua DPRD Kutim Mahyunadi dan Ketua DPC PPP Bontang. Selain PAC, DPC dan organisasi sayap PPP, Muscab juga dihadiri oleh jumlah tokoh masyarakat dan agama serta para petinggi partai politik di Kutim.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana, Uce Prasetyo, Muscab kali ini berlangsung selama dua hari sejak 27-28 Oktober 2016. Mengusung tema nasional yakni “PPP Bergerak Bersama Rakyat”.
Ketua DPC PPP Kutim Encek UR Firgasih mengatakan, pelaksanaan Muscab kali ini dilatarbelakangi akan berakhirnya kepengurusan DPC PPP Kutim periode 2011-2016 dan untuk membentuk kepengurusan yang baru.
“Tujuannya untuk pencerahan, pengkaderan serta peremajaan. Untuk memperbaiki mental dan pikiran menuju PPP dengan semangat baru. Mudah-mudahan semua organisasi bisa turut mendukung pembangunan di Kutim,” jelas Firgasih yang juga isteri Bupati Kutim.
Dia berharap di tubuh partai berlambang Ka’bah ini terjadi proses pembinaan yang baik. Sehingga PPP bisa menjadi partai untuk beribadah, istiqomah demi perjuangan Islam dan rakyat secara umum. Selanjutnya setelah menjabat di DPR tidak ada lagi persaingan partai. Melainkan bersama sebagai wakil rakyat. Dalam tubuh DPR tidak ada “warna warni”, hanya saja wakil rakyat memiliki konstituen masing-masing. Sehubungan itu pula Firgasih mengajak seluruh kader PPP untuk merangkul partai di Kutim.
Sementara itu Ketua DPW PPP Kaltim Rusman Yaqub mengatakan pelaksanaan Muscab yang diselenggarakan serentak pada tiap zona merupakan mandat partai untuk pembentukan pengurus baru.
“Pelaksanaan sedikit berbeda, kali ini digelar Muscab bersama, Kutim dan Bontang. Pada tanggal 30 Oktober nanti di Balikpapan untuk memilih pengurus tingkat Balikpapan dan beberapa daerah lainnya,” jelas Rusman.
Dia menjelaskan, forum konsolidasi kali ini juga berbeda dengan sebelumnya. Sebab pemilihan sebelumnya yang dilakukan secara terbuka, kini kembali menggunakan sistem pemilihan formatur. Mengapa demikian? Karena pemilihan terbuka diyakini kerap menjadi bibit konflik. Untuk itu dengan format lama ini bukan proses transaksional yang ditonjolkan, namun faktor perjuangan dan prestasi lainnya. Sehingga tidak menjadi pragmatis. Setelah pengurus baru terbentuk baru program kerja disusun.
“Tantangan kompetisi ke depan semakin berat. Sehingga diperlukan kematangan dan kearifan dalam menyusun program dan kepengurusan. Rakyat tidak bisa disuguhi ayat Alquran dan pidato heroic. Namun diperlukan kerja konkrit untuk mengentaskan kemiskinan,” katanya.
Muscab juga harus menjadi wadah untuk perekrutan potensi baru dengan kombinasi kader berprestasi. Sehingga pengurus PPP tidak “jadul” (jaman dulu) tetapi lebih modern.