“Kita harapkan semua elemen masyarakat bisa memaknai hal ini dengan baik,” kata Ismunandar.
Merdeka.com, Kutai Timur - Satu lagi Kampung Keluarga Berencana (KB) di Kutim dicanangkan bupati Ismunandar, Kamis (26/1/2017) kemarin, di desa Marga Mulya, kecamatan Kongbeng, Kutai Timur. Kegiatan ini diharapkan sebagai upaya untuk melakukan kontrol terhadap pengendalian jumlah penduduk, sekaligus mengantisipasi penyebaran virus HIV/AIDS.
“Pencanangan Kampung KB di Kongbeng ini menjadi ujung tombak awal adanya kampung KB di setiap kecamatan selama tahun 2017 ini. Kita harapkan semua elemen masyarakat bisa memaknai hal ini dengan baik,” kata Ismunandar, saat mencanangkan Kampung KB tersebut.
Pada acara itu, juga dihadiri berbagai elemen bangsa dan masyarakat. Antara lain, Korem 091/Aji Suryanatakesuma Samarinda, Polda Kaltim, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Perkebunan, Dinas Kehutanan, Badan Nasional Narkotika Kaltim, dan Ikatan Bidan Indonesia Kaltim. Selian itu juga dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) beserta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kaltim.
Pada 2016, lanjutnya, BKKBN Kaltim sudah berhasil membentuk 13 unit Kampung KB yang tersebar di 10 kabupaten/kota, sehingga target pada 2017 adalah mengembangkan dengan pembentukan satu kecamatan satu Kampung KB.
Pada kesempatan itu juga dirangkai beberapa kegiatan lainnya. Antar lain, sosialisasi pembangunan berwawasan kependudukan demi mewujudkan Sekolah Siaga Kependudukan, penyuluhan kesehatan reproduksi, pelayanan KB dan IVA Test atau pemeriksaan deteksi dini kanker serviks. Agenda lainnya adalah sosialisasi tentang ketahanan keluarga, penyerahan secara simbolis bibit pohon buah untuk ditanam di pekarangan peserta KB, dan penyerahan dana bergulir kepada kelompok UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) dalam pelayanan KB.
Bupati Ismunandar mengatakan jika Kampung KB berperan vital menjaga sekaligus mengontrol pertumbuhan penduduk. Orang nomor satu di Kutim ini juga mempunyai dua anak perempuan mendukung gerakan kampung KB ini menjadi salah satu wadah menciptakan keluarga yang bahagia sekaligus sejahtera. “Intinya upaya menciptakan penduduk yang berkualitas,” katanya.
Ismu yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Penanggulangan AIDS menuturkan sekitar 108 orang terdeteksi mengidap penyakit mematikan tersebut. Bahkan tahun 2016 menurut data yang ada, terdapat 48 orang terjangkit HIV/AIDS berada di wilayah kecamatan Muara Wahau. Mantan Sekretaris Kabupaten Kutim ini meminta semua pihak agar mencintai keluarganya. “Pasang baliho besar di sepanjang jalan Kongbeng untuk memberikan komunikasi dan informasi kepada masyarakat bagaimana penderita AIDS,” tambahya.
Dalam kesempatan itu Ismu juga meminta kepada Badan Zakat Nasional (Baznas) mendata anak-anak yatim piatu khususnya di bawah 18 tahun. Pihaknya akan memberikan bantuan dalam hal dana pendidikan buat mereka.
Kepala PPKB Kutim Aisyah mengutarakan pembentukan Kampung KB ini didasarkan dengan berbagai aspek. Di antaranya kualitas penduduk, soal kuantitas dalam hal angka kematian dan kesehatan serta mobilitas seperti imigrasi dalam mendukung program nawa cita presiden.
“Kegiatan ini selain didukung oleh BKKBN Provinsi Kaltim, PKK, dan Diskes, ada juga bantuan dari beberapa stakeholder yaitu perusahaan yang ada di Kongbeng. Tidak hanya itu pembentukan kampung KB ini juga menyerahkan lahan 3 hektare untuk penanaman bibit pohon durian sebanyak 1.000 bibit diberikan ke Camat Kongbeng untuk Desa Marga Mulya, Kongbeng Indah, Makmur Jaya, dan Suka Madu dalam gerakan penghijauan,” ujarya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Sukaryo menegaskan kampung KB di Kongbeng merupakan yang tercepat. Program kependudukan ini penting sebagai komitmen bupati dari 15 kabupaten/kota termasuk Kaltara. Kutim dinilai sangat mendukung kampung KB.
Indonesia mengukir keberhasilan di tingkat dunia dan memperoleh penghargaan PBB dan ini menjadi suntikan percontohan nasional. “Kutim saya apresiasi dalam kampung KB ini untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk. Jika pertumbuhan jumlah penduduk tidak terkontrol ataupun tidak terkendali, akhirnya pemenuhan kebutuhan hidup ditanggung Negara semakin bertambah,” terangnya.
Sukaryo menambahkan pertumbuhan Kaltim dalam hal migrasi dari luar turut menambah laju tenaga kerja produktif. “Siap kerja ya harus siap kawin juga menghasilkan keturunan. Semua elemen masyarakat harus satu menggalakkan program KB bukan membatasi kelahiran, namun KB hadir mengatur kelahiran agar ibu melahirkan anakya dalam keadaan sehat,” pungkasnya.