1. KUTAI TIMUR
  2. SENI BUDAYA

Lomba sumpit hingga panjat pinang, meriahkan HUT Kutim ke-17

“Lomba panjat pinang diselenggarakan, Sabtu 15 Oktober jam 9 pagi, dengan tiga lokasi yang berbeda,” kata Abdullah Jagad.

Lomba tradisipnal seperti sumpit dan panjat pinang, ikut dilombakan untuk memeriahkan HUT Kutim ke-17 tahun 2016 ini. ©2016 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Rabu, 12 Oktober 2016 07:00

Merdeka.com, Kutai Timur - Berbagai kegiatan untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kutim ke-17 yang melibatkan banyak masyarakat, ikut digelar. Hal ini untuk menyemarakkan hari jadi kabupaten tahun 2016 ini.

Meski dilanda krisis keuangan, namun berbagai lomba dan kegiatan tetap dilaksanakan. Selain sebagai sarana hiburan masyarakat, HUT ke-17 ini juga diharapkan meningkatkan perekonomian masyarakat. Antara lain digelar expo yang melibatkan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).

Satu agenda yang rencananya akan diselenggarakan dengan misi mempromosikan kebudayaan lokal adalah lomba tradisional. Antara lain lomba panjat pinang, lomba sumpit dan kasti.

“Lomba panjat pinang diselenggarakan, Sabtu 15 Oktober jam 9 pagi, dengan tiga lokasi yang berbeda. Yakni di Taman Bersemi Kecamatan Sangatta Utara, Lapangan Garuda di Sangatta Selatan dan Kampung  Tator, Desa Singa Gembara,” ujar Kepala Bidang Olahraga Abdullah Djagat selaku Koordinator Pelaksana Lomba Olahraga Tradisional HUT Kutim.

Dijelaskan pula, pada hari dan tempat yang sama, sebelumnya terlebih dahulu dilaksanakan lomba sumpit sejak jam 8 pagi. Sementara lomba kasti akan diselenggarakan di halaman Kantor Bupati Jum’at 21 Oktober mulai jam 8 pagi.

Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dipersilakan mendaftar ke panitia lomba panjat pinang, kasti dan sumpit bisa menghubungi nomor handphone atas nama Djagat 0813 4659 2762 atau Angga 0852 5143 6650. Semua pendaftaran tidak dipungut biaya alias alias gratis.

Tujuan dari pelaksanaan lomba tradisional tak lain untuk menjaga kelestarian budaya lokal dan peningkatan prestasi atlet olahraga tradisonal ke level yang lebih tinggi. Tujuan lain yaitu sebagai wadah pengembangan olahraga tradisonal dan upaya pelestarian budaya serta promosi daerah. Sebab, olahraga seperti ini bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

(AJ/AJ)
  1. HUT KUTAI TIMUR
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA