Asetnya hasilkan Rp 45 juta-Rp 60 juta per bulan, desa Suka Maju jadi yang terbaik

Merdeka.com, Kutai Timur - Di mana ada kemauan di situ ada jalan, orang lain bisa mengapa kita tidak. Kalimat dengan makna mendalam tersebut menjadi motivasi Kepala Desa (Kades) Suka Maju Kecamatan Kongbeng Muhammad Usman untuk membenahi desanya.

Muhammad Usman bersama perangkat desa lainnya sepakat untuk memajukan dan meningkatkan kesejahteraan warganya. Semua kerja keras selama ini, membuahkan hasil yang memuaskan.

Ketika digelar lomba Penilaian Evaluasi Perkembangan Desa (PEPD) tingkat Kabupaten Kutai Timur (Kutim) 2017 beberapa waktu lalu, desanya meraih predikat terbaik se-Kutai Timur. Walau sudah ditetapkan sebagai jawara sebelumnya, namun Muhammad Usman baru menerima penghargaan dari Bupati Ismunandar pada upacara puncak peringatan HUT ke 18 Kutim, di halaman Kantor Bupati, Kamis (12/10) lalu.

Penetapan Muhammad Usman sebagai Kades terbaik berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kutim Nomor:414.2/K.734/2017 mengenai penetapan pemenang lomba desa wilayah Kutim 2017. Selanjutnya juara pertama lomba desa berhak menjadi wakil Kutim dalam mengikuti lomba desa tingkat Provinsi Kaltim.

Bupati Ismunandar berharap prestasi yang telah diraih Kades Suka Maju Kecamatan Kongbeng dapat menjadi contoh kades-kades lainnya. Menjadi motivasi untuk membangun desanya menjadi lebih baik atau bahkan yang terbaik.

“Contoh Kades yang memiliki inovasi dan kreatifitas memajukan desanya. Kades harus termotivasi menjadikan desanya lebih baik dari waktu ke waktu. Melaksanakan tugas sesuai amanah yang diberikan oleh masyarakat,” harap Bupati.

Dia berharap dengan banyaknya Kades berprestasi, Kecamatan akan semakin berkembang, sehingga pada akhirnya Kabupaten Kutim secara umum juga ikut merasakan dampaknya. Yakni Kutim menjelma sebagai kabupaten yang menginspirasi karena kemajuannya. Berkat kades-kades dan kreatifitas aparatur berprestasi lainnya.

Usman mengatakan prestasi itu direngkuhnya karena pemanfaatan lahan kas desa seluas 111 hektare. Lahan tersebut dijadikan perkebunan sawit dan menjadi sumber pendapatan desa. Pemanfaatan asset desa ini mampu menghasilan pendapatan desa sebesar Rp 45 juta sampai Rp 60 juta per bulan.  

“Pengelolaannya dikerjasamakan dengan pihak ketiga (stakeholder) di wilayah Kecamatan Kongbeng dengan pola perkebunan plasma. Pendapatan tersebut digunakan untuk membangun Kantor Desa Suka Maju tanpa menggunakan APBD Kutim. Rencana (hasil kebun) juga akan digunakan mendirikan toko sembako untuk memenuhi kebutuhan warga sehari-hari, tentu dengan harga yang kompetitif," jelas Usman didampingi istri dan lima anaknya.    

Ia menambahkan, di sektor pendidikan telah dibangun gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK) permanen berkat kerjasama stakeholder. Sementara bidang kesehatan TP PKK berkolaborasi dengan Puskesmas Pembantu turut mengentaskan dan mensosialisasikan pola hidup bersih serta sehat (PHBS). Dengan terjun ke lapangan didampingi 3 tenaga kesehatan rutin tiap bulan.

“Semoga kerjasama ini terus terjalin sehingga menjadikan Desa Suka Maju menjadi desa mandiri sesuai dengan program Gerakan Pengembangan Desa Mandiri Terpadu (Gerbang Desa Madu),” harap Usman.  

Camat Kongbeng Furkani menambahkan PAD-Des Desa Suka Maju dari perkebunan sawit melalui plasma sangat baik. Desa tinggal menerima hasil setiap bulan, selanjutnya dana tersebut digunakan membangun infrakstrutur desa. Seperti Kantor Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta Kantor Desa melalui proses lelang.

“Pembangunan Kantor BPD telah selesai, yang belum selesai hanya Kantor Desa Suka Maju. Semoga prestasi ini dapat diikuti 6 desa lain yang ada di Kecamatan Kongbeng,” harap Furkani.