1. KUTAI TIMUR
  2. SENI BUDAYA

570 pelajar refleksikan pengorbanan pahlawan melalui tarian massal

“Ratusan siswa terdiri kelas X, XI dan XII ini menampilkan tarian massal yang menggambarkan perjuangan pahlawan Indonesia”.

Ratusan pelajar SMA Negeri 2 Sangatta Utara sangat kompak dalam menampilkan tairan massal untuk merefleksikan perjuangan pahlawan pada peringatan hari guru dan HUT PGRI. ©2016 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Jum'at, 02 Desember 2016 05:25

Merdeka.com, Kutai Timur - Peringatan hari guru dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 PGRI dan HUT Korpri Rabu (30/11/2016) tampak berbeda dari biasanya. Apel upacara gabungan yang dipusatkan di halaman kantor bupati, kawasan Bukit Pelangi itu, terasa gegap gembita oleh ratusan bahkan ribuan pelajar.

Sebagian diantaranya ikut apel berdiri tegak di tengah lapangan. Kemudian sekitar 570 pelajar dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Sangatta Utara, juga ikut serta apel. Namun berbeda pakaiannya, ada yang mengenakan baju adat, TNI, pejalar, dokter dan sebagainya.

Tarian missal yang diberi judul “Sketsa Guru Bangsa dan Bela Indonesiaku” garapan Rubito, salah seorang guru di SMA negeri 2 Sangatta Utara. Ratusan siswa yang terdiri dari siswa kelas X, XI dan XII ini menampilkan tarian massal yang menggambarkan perjuangan pahlawan nasional seperti Cut Nyakdien, Sisingamangaraja, Pattimura, dr Sutomo, Ki Hajar Dewantara, proklamator Soekarno-Hatta serta pahlawan Indonesia lainnya.

Tari massal yang diperankan ratusan siswa dengan berbagai pakaian adat dan suku nusantara ini dimulai pukul 09:15 wita. Rubito sang sutradara dari microphone menyampaikan kepada seluruh peserta upacara bahwa jiwa nasionalisme harus diukir dalam nadi kehidupan. Agar siap menjaga keutuhan bangsa Negara yang sama-sama dicintai.

“Melalui pendidikan dengan pengajaran dan melibatkan seluruh golongan, sehingga terciptalah generasi yang tangguh cerdas dan berkarakter,” sebut Rubito pada upacara yang dirangkai dengan apel Ikrar Kebangsaan Nusantara Bersatu “Indonesia-Ku, Indonesia-Mu, Indonesia Kita Bersama, Bhineka Tunggal Ika” ini.

Penampilan tarian massal yang juga melambangkan keberagaman rakyat Indonesia ini didukung oleh Kadisdikbud Iman Hidayat sebagai penasehat, Nurrahmi Asmalia dan I Ketut Puriata selaku pambina. Tarian yang dinamis dan serentak di bawah binaan penata gerak Supartini ini begitu menarik diperagakan oleh siswa-siswi waktu itu. Mengenakan pakaian berbeda warna, suku dan agama di Indonesia.

(AJ/AJ)
  1. Seni dan Budaya
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA