"Tak heran, jika sore menjelang malam, banyak masyarakat kota Sangatta yang memanfaatkan kawasan Bukit Pelangi untuk bersantai ria".
Merdeka.com, Kutai Timur - Jika setiap hari di kawasan Bukit Pelangi dipenuhi dengan pegawai yang bekerja di kantor-kantor pada pagi hingga sore hari, maka pada sore hingga malam tampak berbeda pemandangannya. Di sana banyak masyarakat yang memanfaatkan untuk rekreasi bersama keluarganya.
Salah satu alasan kenapa ke Bukit Pelangi, lantaran di kawasan tersebut banyak terdapat taman-taman yang cukup menarik yang sudah dibangun Pemkab Kutim selama ini. Bahkan di taman itu dilengkapi dengan tempat duduk yang cukup apik untuk bersantai ria.
Tak heran, jika sore menjelang malam, banyak masyarakat kota Sangatta yang memanfaatkan kawasan Bukit Pelangi untuk bersantai ria. Ada replica pesawat yang berada di dekat kantor Sapol PP juga menjadi daya tarik tersendiri. Ditambah lagi ada pedagang kaki lima yang ikut menjajakan dagangan mereka di sana.
Selain sebagai pusat perkantoran, Bukit Pelangi yang dulu sering dikenal dengan rainbow hill ini telah disulap menjadi kawasan ruang terbuka hijau seluas sekitar 27,3 hektar (ha). Sebagian telah di kelola untuk botani yaitu 20,5 ha. Di dalamnya banyak terdapat tanaman khas Kalimantan. Seperti kayu ulin, bengkirai dan berbagi jenis kayu keras lainnya.
Makin menariknya lagi, Pemkab juga mendesain beberapa sisi kawasan untuk taman bermain, rekreasi dan bersantai bagi warga. Dengan nama-nama unik atau planet seperti Taman Venus dan Saturnus serta Jupiter. Selain itu benda langit lain seperti Bintang, Matahari, Bulan serta Taman Angkasa turut dijadikan nama tempat rekreasi warga Kutim maupun para pendatang. Berikutnya ada Taman Bintang, Bukit Pandang serta Taman Bumi. Semua memiliki daya tarik sendiri untuk dinikmati karena bentuk serta suasana yang berbeda.
Contohnya Taman Venus yang berhadapan langsung dengan bangunan Masjid Agung Islamic Center, Sangatta. Di taman ini, masyarakat bisa membawa serta anak-anaknya untuk bermain di arena permainan yang telah disediakan. Lokasinya representative, karena berada di tengah-tengah taman yang sejuk dan bersih. Arena bermain juga dibangun sangat tertata dan lantainya dilapisi rumput sintetis. Jadi jauh dari kesan kotor dan kumuh. Tanaman dan kolam ikan di sekitar tempat bermain tersebut seolah-olah membuat pengunjung merasa menyatu dengan alam. Sembari menunggu si buah hati yang asyik bermain, para orang tua bisa menunggu di kursi-kursi taman dengan gaya classic yang telah disediakan sejajar. Letak taman lainnya tak kalah seru, karena ada yang dibangun menghadap laut di atas bukit, ada yang berada sisi persimpangan jalan, ada pula yang menghadap perkantoran Dinas, Badan maupun instansi Pemkab Kutim.
Alasan dibuatnya taman unik di Bukit Pelangi tidak lain untuk memanjakan masyarakat Kutim maupun pendatang luar daerah yang bertandang di pusat pemerintahan Pemkab ini. Selain itu, tentu untuk menjaga lingkungan sekitar agar tetap asri dan menyehatkan.
“Masyarakat Kutim, Sangatta khususnya memang sangat butuh hiburan dan tempat rekreasi yang representative. Untuk menghilangkan kejenuhan setelah sepekan bekerja, sekaligus mengusir penat di alam terbuka. Taman-taman di Bukit Pelangi sedikit menjawab hal (kebutuhan rekreasi) itu,” sebut Nana, seorang pengunjung yang mengaku sering membawa putra-putrinya bermain di Taman Venus.
Namun demikian masih dibutuhkan peningkatan kesadaran masyarakat untuk lebih mencintai lingkungan alam, khususnya taman yang telah dibangun. Sebab dari pantauan media ini, masih saja ada sampah bekas botol minuman atau plastik kemasan makanan yang dibuang sembarangan. Sehingga tidak hanya membuat kotor, namun juga merusak pemandangan. Belum lagi taman dan rumput yang diinjak-injak dan pelemparan ikan-ikan di kolam oleh oknum tak bertanggung jawab. Tentunya taman dan kolam yang dibangun dengan biaya Negara dari uang rakyat ini akan menjadi rusak.