1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Rumah pintar pemilu, untuk edukasi masyarakat tentang pesta demokrasi

"Camat (dimohon) data kependudukan jangan disembunyikan, agar pemilu dapat terlaksana dengan jujur dan adil (jurdil)," kata Ismunandar.

Bupati Ismunandar didampingi istrinya Hj Encek UR Firgasih ketika meresmikan Ruma Pintar Pemilu di kantor KPUD Kutim. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Senin, 11 September 2017 10:46

Merdeka.com, Kutai Timur - Menjelang pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018 mendatang Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kutim meluncurkan Rumah Pintar Pemilu (RPP) dan Pusat Layanan Informasi Publik. Salah satu tujuannya untuk memberikan pendidikan atau edukasi kepada Masyarakat tentang pesta demokrasi di negeri ini.

Peluncuran rumah pintar pemilu itu dilakukan Bupati Kutim Ismunandar didampingi Wakil Ketua DPRD Kutim Hj Encek UR Firgasih. Hadir juga Ketua KPU Kaltim Muhammad Taufik dan komisioner Kutim lainnya, unsur FKPD. SKPD serta Panwas kabupaten Kutim dan undangan lainnya.

Rumah Pintar Pemilu yang diberi nama ‘Tuah Bumi Untung Benua’ ini, diharapkan memberikan pendidikan kepada masyarakat pemilih pemula dan warga lainnya. Terutama mengenai pelaksanaan pesta demokrasi dan nilai-nilai demokrasi maupun tentang masalah Pemilu.

Pada kesempatan itu Bupati Ismunandar berharap data yang disajikan di RPP lengkap. Sehingga para pengunjung, khususnya pemilih pemula mendapatkan edukasi. Sehingga pemilih pemula yang baru menginjak usia 17 tahunan sadar pentingnya mempergunakan hak suara dalam sebuah pesta demokrasi.

"Informasi di RPP tidak sepotong-potong dan para Camat (dimohon) data kependudukan jangan disembunyikan, agar pemilu dapat terlaksana dengan jujur dan adil (jurdil)," kata Ismu seraya meminta para Camat untuk selalu menyampaikan informasi data penduduk kepada KPU secara lengkap.

Ketua KPU Provinsi Kaltim Mohammad Taufik berpesan agar RPP ini dapat menjadi pusat studi, kajian tentang kenegaraan. Yakni terkait sistem pemilu, siapa saja calonnya, selain juga sebagai sarana edukasi politik. Diharapkan pula KPU gencar menginformasikan hal-hal terkait pemilu kepada pemilih wajib yang memiliki KTP-el.

"Pilgub Kaltim pemilih pemula wajib KTP-el, seperti juga karyawan di perkebunan yang jarang terjangkau. Sekarang ada sanksi jika membawa lembar C 6 bukan atas nama sendiri. Saat melakukan pencoblosan akan dihukum kurungan," ungkapnya.

Setelah rangkaian prosesi peresmian RPP, Ketua KPU Kutim Fahmi Idris mengajak Bupati Ismunandar, Wakil Ketua II DPRD Kutim Encek UR Firgasih serta tamu undangan berkeliling sarana informasi dimaksud. Dari pintu masuk RPP terlihat denah area informasi, di dinding terpampang berbagai informasi mulai dari sejarah pemilu dari waktu ke waktu, grafik pemilih tiap kecamatan, kemudian informasi data pemilih dengan sistem komputerisasi. Berikutnya gudang penyimpanan kotak suara hingga bioskop pemilu yang menayangkan proses pelaksanaan pemilu di Kutim.

Fahmi menjelaskan, RPP merupakan wadah untuk menjabarkan secara lengkap sejarah pemilu, pentingnya pemilu, hingga sistem pemilu. Tujuannya mengedukasi warga pemilih agar tahu dan sadar hak pilih mereka penting untuk kelangsungan masa depan daerahnya.

"Penting diketahui warga serta bagi adik-adik kita yang telah berumur 17 tahun, karena 2018 nanti akan ada pemilihan Gubernur (pilgub) Kaltim, lalu pemilihan legislatif (Pileg) pada tahun 2019,” jelas Fahmi.

Untuk mendukung kesuksesan setiap penyelenggaraan pemilu, Fahmi berharap terus ada hubungan serta koordinasi yang baik antara instansi dan para pihak terkait. Penyerahan buku laporan hasil pemilu Kutim oleh Ketua KPU Kutim Fahmi Idris kepada Bupati Ismunandar, berikut penyerahan cinderamata kepada Ketua KPU Provinsi Kaltim Mohammad Taufik dan Instansi terkait serta media partner turut mewarnai rangkaian peresmian RPP tersebut.

RPP merupakan sebuah konsep pendidikan pemilih yang dilakukan melalui pemanfaatan ruang dari suatu bangunan khusus, untuk melakukan seluruh program aktifitas edukasi masyarakat. RPP diharapkan mampu menumbuhkan kepedulian masyarakat pada pesta demokrasi. Yakni melalui pengenalan politik sejak dini pada pemilih pemula dan masyarakat lainnya. Sehingga partisipasi masyarakat pada pemilu terus meningkat.


(AJ/AJ)
  1. POLITIK
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA