"Hal ini sangat baik bagi anggota kelompok tani, karena dapat memanfaatkan secara maksimal lahan untuk tanaman tumpang sari," kata Ismunandar.
Merdeka.com, Kutai Timur - Bupati Kutai Timur (Kutim) Ismunandar menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Kelompok tani Khayangan atas program usaha pertanian atau perkebunan baik tanaman jangka pendek: singkong gajah, lombok, dan sayur mayur; maupun tanaman jangka panjang: tanaman sawit.
"Hal ini sangat baik bagi anggota kelompok tani, karena dapat memanfaatkan secara maksimal lahan untuk tanaman tumpang sari," kata Ismunandar saat meresmikan Penanaman perdana sawit di areal tanam kelompok tani Khayangan Batu Putih Sangata Utara, belum lama ini.
Penanaman perdana sawit oleh bupati Kutim waktu itu juga didampingi Wakil Bupati Kasmidi Bulang. Dihadiri pula oleh Wakil Ketua MPR RI sekaligus Ketua HKTI Mahyuddin, Ketua DPRD Kutim Mahyunadi, Dandim 0909 Sangatta Letkol Setyo Wibowo, Kadis Perhubungan Kominfo Johansyah Ibrahim dan Kabag Humas Muchtar serta sejumlah pejabat lainnya.
Berkaitan dengan permohonan peningkatan jalan pertanian, Bupati meminta agar legalitas kolompok tani terlebih dahulu didaftarkan ke Dinas Pertanian dan Peternakan.
Selain itu Bupati meminta kepada pengurus Kelompok tani agar melaksanakan berbagai diversifikasi usaha pertanian. Tidak hanya sawit tetapi juga bisa menjadi salah satu obyek wisata agro dengan berbagai tanaman seperti durian, mangga dan lain-lain.
Ketua Umum HKTI Mahyuddin saat itu meminta agar dilakukan upaya memaksimalkan potensi pertanian dan perkebunan. Seperti usaha penggemukan sapi serta program lainnya.
"Sehingga nanti dapat meningkatkan kesejahteraan anggota," ujar Mahyudin menambahkan.
Tidak hanya itu, Mahyudin juga menyampaikan saat ini Indonesia belum berdaulat pangan. Oleh karena itu sudah menjadi tanggung jawab semua pihak untuk menjadikan Negara ini swasembada pangan dan bisa berdaulat pangan, termasuk di sektor peternakan.
Berikutnya dia berharap KEK Maloy ke depan tak lagi ekspor CPO, melainkan sudah dalam bentuk turunan seperti margarine, sabun, alat kosmetik serta produk hilir lainnya.
"Semoga impian untuk terwujudnya swasembada pangan di Kutim, untuk mewujudkan petani yang kuat tercapai," ucap Mahyudin menegaskan.