1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Dikelola profesional, dua koperasi warga di Kutim ini kian 'gemuk'

Bupati Ismunandar usai peresmian mengatakan bahwa kedua badan usaha ini bisa dijadikan sebagai 'best practise' pengelolaan koperasi.

Bupati Koperasi di Kutim . ©2016 Merdeka.com Reporter : Mohammad Taufik | Senin, 01 Agustus 2016 09:09

Merdeka.com, Kutai Timur - Bupati Kutai Timur (Kutim) Ismunandar melaksanakan agenda kunjungan kerja ke Kecamatan Muara Wahau untuk meresmikan Kantor Koperasi Min Bea Glang Mandiri (MBGM) di Desa Dea Beq dan Koperasi Min Sut Lekut (MSL) di Desa Bea Nehas (Benhes), beberapa waktu lalu.

Kedatangan Bupati bersama beberapa pejabat lingkup Pemkab Kutim yang telah ditunggu-tunggu mendapat sambutan antusias dari ratusan masyarakat setempat. Pemotongan pita dan penandatanganan prasasti menandai peresmian kedua koperasi dimaksud.

Bupati Ismunandar usai peresmian mengatakan bahwa kedua badan usaha ini bisa dijadikan sebagai 'best practise' pengelolaan koperasi di Kutim. Mengapa? Karena koperasi ini dapat melakukan kerja sama yang baik antara anggota, pengurus dan mitra koperasi. Sehingga hasil yang diperoleh sangat memuaskan.

"Buktinya dapat membangun kantor semegah ini. Kita tidak perlu jauh-jauh untuk belajar bagaimana mengelola koperasi dengan baik, cukup datang ke koperasi MBGM dan MSL di Wahau ini," ujar Ismu, sapaan akrab bupati.

Dia menjelaskan, biasanya di tempat lain kantor koperasi hanya di pojok kota dan bangunannya tidak representatif. Tetapi berbeda dengan dua koperasi di Kutim ini. "Sekarang, kalau kita benar-benar serius membenahi koperasi, kantor semegah ini bisa terbangun. Ini bukan kantor sederhana," ujarnya.

Mantan sekretaris kabupaten ini melanjutkan, dengan menjadi anggota koperasi, masyarakat menjadi lebih sejahtera.

Untuk diketahui, pembangunan kantor bupati ini menelan biaya Rp 1,9 miliar. Menggunakan dana murni dari seluruh anggota koperasi. Koperasi MBGM merupakan koperasi serba usaha yang dibentuk sejak 2004 dengan 191 anggota.

Saat ini kegiatan usahanya meliputi berbagai segi ekonomi, seperti bidang produksi, konsumsi, perkreditan dan jasa. Sedangkan pembangunan Kantor Koperasi MSL menelan biaya Rp 500 juta juga murni didanai oleh anggotanya. Saat ini Koperasi MSL beranggotakan 176 orang. Koperasi MSL adalah koperasi produsen, kegiatannya untuk menyiapkan bahan baku dan pemasaran hasil produksi.

Di luar itu, Ismu juga mengingatkan masyarakat di Muara Wahau untuk menjaga keluarga dari pengaruh narkoba. Dengan gerakan atau upaya mengantisipasi sejak dini penyalahgunaan narkoba, terutama di tengah keluarga sehingga tidak semakin parah.

Dia menyebut, kini peredaran narkoba di Kutim sudah memasuki level mengkhawatirkan, tidak terkecuali di daerah Muara Wahau. Terlebih kecamatan yang berbatasan dengan Kongbeng ini ditengarai menjadi jalur transit bagi pemasok narkoba dari wilayah perbatasan.

"Narkoba kini sudah masuk ke desa-desa. Untuk itu, saya imbau kepada orangtua dan seluruh masyarakat untuk menjaga anak-anaknya jangan sampai terlibat penyalahgunaan narkoba," tutur Bupati.

(MT/MT)
  1. Info Kutai Timur
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA