"Penghargaan IAA 2016 hendaknya menjadi acuan dalam pemanfaatan belanja daerah yang bersumber dari APBD," kata Menkominfo.
Merdeka.com, Kutai Timur - Dibandingkan tahun lalu, progress pembangunan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dinilai potensial berkembang dan terus bergerak maju. Kabupaten Kutim, berdasarkan survey dan penyaringan data-data perekonomian di seluruh Kabupaten/Kota/Provinsi di Indonesia, yang dilakukan secara independen oleh Tempo Media Group dan Frontier Consulting Group, dianggap sudah melampaui indeks standar perkembangan suatu daerah dalam menyiapkan infrastrukturnya. Artinya, Kutim menunjukkan adanya potensi besar untuk dapat menarik para investor dan pelaku bisnis dalam memajukan perekonomian daerah.
Karena alasan tersebut, Pemkab Kutim berhasil menggondol dua penghargaan bergensi dalam Indonesia Attractiveness Awards (IAA) 2016. Yakni sebagai kabupaten paling potensial kategori infrastruktur, dengan index potensi infrastruktur mencapai 71,37 dan kabupaten potensial dengan total index 68,50. Penghargaan itu diterima langsung Bupati Kutim Ismunandar Kamis (22/9) malam, di Ballroom 2, Hotel Mulia Senayan, Jalan Asia-Africa Jakarta Selatan.
Penyerahan penghargaan kepada ratusan daerah dari seluruh Indonesia ini dilakukan secara bergantian oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Rudiantara yang datang mewakili Presiden RI Joko Widodo, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Asman Abnur serta beberapa pejabat lingkup kementerian lainnya. Selain itu juga hadir CEO Tempo Media Group Bambang Harymurti dan pihak Frontier Consulting Group yang melakukan penilaian riset Indonesia’s Attractiveness Index 2016.
Pada malam penganugerahan penghargaan IAA 2016, Menkominfo RI Rudiantara menyampaikan apresiasi atas event dimaksud. Dia menjelaskan dalam dunia yang dinamis, khususnya terkait upaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi untuk menjadi nomor tujuh di dunia, Pemerintah Pusat telah melakukan beberapa kali revisi APBN hingga tahun 2016. Hingga pada akhirnya diputuskan untuk mengencangkan “ikat pinggang” dan mengurangi belanja tidak produktif. Kendati demikian, menurutnya Presiden RI selalu mengatakan dalam ASEAN, Indonesia harus saling bergandengan tangan dan tetap mendorong investasi asing terutama di tengah kondisi krisis global. Menkominfo mengakui investasi dapat berjalan dengan adanya infrastruktur, didorong indikator lainnya baik sektor pelayanan publik serta pariwisata yang memiliki nilai kompetisi secara global.
"Namun indek yang difokuskan (untuk survey penghargaan IAA 2016) hendaknya dapat menjadikan acuan dalam pemanfaatan belanja daerah yang bersumber dari APBD, dengan memperhatikan ruang fiskal terutama dalam mendukung investisasi," urainya.
Dengan indikator yang saling mendukung antara infrastruktur, sektor wisata, pelayanan public dan sebagainya. Untuk itu diharapkan setiap daerah memiliki pemimpin dengan leadership membangun daerah melalui pemanfataan anggaran berbasis infrastruktur, teknologi dan informasi. Menyangkut infrastruktur, katanya, disetiap kawasan daerah harus memiliki konsep “Palapa Ring” atau konektifitas melalui teknologi informasi secara online. Memiliki daya saing dan terstruktur (meta struktur). Adapun indikator lainnya harus dipenuhi untuk konsep ini yakni digital ekonomi. Sehingga mampu memiliki nilai saing dan infrastuktur memadai. Agar iklim pertumbuhan industri dapat tumbuh pesat dan berkembang.
Sementara itu Menpan RB Asman Abnur menambahkan, pihaknya mulai saat ini sedang melakukan reformasi birokrasi lebih intensif. Agar seluruh aparatur sipil Negara (ASN) dalam memberi pelayanan public lebih maksimal. “Jadi ke depan tidak ada lagi aparatur yang datang ke kantor tetapi tidak tahu harus melakukan apa,” sebutnya.
Selain itu pemerintah secara umum juga dituntut untuk dapat memberikan pelayanan masyarakat berbasis teknologi digital dan internet. Bisa diartikan untuk mengikuti kemajuan zaman, pelayanan yang dilaksanakan oleh pemerintah kedepan juga berbasis teknologi informasi, yang mudah dan mempercepat pelayanan.
Malam itu IAA 2016 juga memberikan penghargaan untuk beberapa kategori lain seperti layanan public bagi kabupaten/kota, potensi pariwisata hingga kategori investasi.