"Jika semua kantor sudah teraliri listrik, tidak perlu lagi menggunakan genset, sehingga pelayanan masyarakat maksimal,” jelas Irawansyah.
Merdeka.com, Kutai Timur - Kebutuhan listrik masyarakat kota Sangatta dan sekitarnya tak lama lagi bakal terpenuhi. Pasalnya, PT Kaltim Prima Coal (KPC) saaat ini sedang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 3 x 8 Mega Watt (MW). Jumlah itu akan lebih besar lagi, lantaran pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga bakal memasok kebutuhan listrik sekitar 5 MW.
Pembangunan PLTU itu diperkirakan rampung akhir 2017 dan sudah running seluruhnya. Target ini dilakukan secara bertahap. Untuk tahap pertama, Oktober sudah bisa selesai, namun untuk memenuhi kebutuhan pihak KPC sendiri.
Kenyataan itu terlihat saat Sekretaris Daerah (Sekda) Irawansyah meninjau ke lokasi pembangunan PLTU di lokasi perusahaan tambang batubara tersebut, Kamis (22/9). “Kita harapkan kebutuhan listrik masyarakat bisa secepatnya terpenuhi, lantaran sudah ada gambaran dari pembangunan PLTU yang dilaksanakan KPC dan tambahan pasokan dari PLN,” kata Irawansyah di coal terminal Tanjung Bara, di sela-sela peninjauan lapangan.
Dijelaskan, kebutuhan listrik warga Sangatta sebesar 15 MW sudah bisa terpenuhi dengan akan hadirnya PLTU 3 x 18 megawatt ini, ditambah rencana PLN yang menyuplai 7 MW pada 2016 ini. ”Untuk perkantoran Bukit Pelangi sendiri membutuhkan sekitar 5 MW. Jadi dengan adanya pasokan dari PLTU sudah terpenuhi dan makin mempermudah pelayanan bagi masyarakat. Jika kantor-kantor semua sudah teraliri listrik, tidak perlu lagi menggunakan genset,” jelas Irawansyah.
Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada PT Citra Kusuma Perdana (CKP) dan PT KPC yang sudah memulai proyek ini. Mudah-mudahan bisa cepat rampung dan masyarakat tidak kesulitan listrik lagi ke depan. Mantan Kadisperindag Kutim ini mengajak masyarakat untuk berdoa semoga semuanya lancar dan 2017 Sangatta makin terang benderang. Dengan pengalaman yang mereka miliki dia yakin targetnya tepat waktu.
“Jika semuanya sudah selesai pembangunan PLTU pada akhir 2017, jelas menjamin ketersediaan listrik saat pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprop) 2018 di mana Kutim sebagai tuan rumah. Selain itu, listrik itu juga mampu memenuhi kebutuhan listrik untuk pelayanan di RSUD Kudungga,” tambahnya.
Dari presentasi yang disampaikan oleh PT KPC, jelas Irawansyah, satu unit pembangkit telah masuk tahap “commisioning” dan diharapkan beroperasi pada Oktober ini. Jika tidak ada kendala, Oktober ini sudah running, tetapi untuk kebutuhan perusahaan terlebih dulu guna menunjang target produksi batubara 70 juta ton. Sedangkan konstruksi unit 2 dan 3 targetnya rampung Juli 2017, sementara gardu induk di jembatan Suwandi dan tower untuk jaringan menyusul. “Sehingga secara keseluruhan Desember 2017 sudah bisa beroperasi,” kata Irawansyah.